Pemerintah telah memiliki aplikasi pembayaran digital LinkAja yang sebelumnya bernama T-Cash.
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi Kementerian BUMN, Gatot Trihargo, menyatakan komposisi pemegang saham LinkAja tidak ada yang berubah.
"Masih tetap. Bank Mandiri, BNI, dan BRI itu [masing-masing] 20 persen. BTN (Bank Tabungan Negara) 7 persen. Pertamina 7 persen. Jiwasraya 1 persen dan Telkomsel 25 persen," kata Gatot di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta.
LinkAja merupakan dompet digital yang dimiliki Telkomsel, 4 Bank BUMN, Pertamina, Jiwasraya dan Danareksa. Sebelumnya T-cash sudah bersalin nama jadi LinkAja.
Saat ini pasar pembayaran digital didominasi oleh Go-Pay milik Go-Jek dan OVO milik Grup Lippo. Berdasarkan riset OJK, T-cash merupakan dompet digital terpopuler ketiga di Indonesia pada 2018.
Saat ini LinkAja sedang gencar menggaet pengguna melalui program bertajuk "Festival LinkAja". Aalat pembayaran yang menggunakan teknologi QR Code ini menawarkan diskon sampai 50 persen.
Melalui situs resmi perusahaan, diskon sampai 50 persen diberikan kepada masyarakat yang menginstal LinkAja dan menggunakannya berbelanja di aneka merchant seperti Alfamart dan Alfamidi, Indomaret, FamilyMart, Kimia Farma, Chatime, BreadTalk, ColdStone, Railink, Kereta Api Indonesia, Bakmi GM, J.CO, Solaria, Es Teler 77, serta Sushi Tei.
Pengguna LinkAja juga dapat diskon sampai 25 persen bila membeli Pertamax dan Dex Series dengan maksimum cashback Rp 25.000 per pelanggan per bulan di beberapa SPBU yang ikut program Festival LinkAja.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR