Red Hat baru saja mengganti logo perusahaannya. Shadowman menghilang dan menyisakan topi fedora berwarna merah.
Setelah hampir dua dekade, inilah pertama kalinya Red Hat mengganti logo. Sempat ada spekulasi bahwa logo baru Red Hat akan berwarna biru, mengingat perusahaan open source terbesar ini baru saja diakuisisi oleh The Big Blue, IBM.
Kendati Shadowman merupakan sebuah karakter yang sudah sangat dikenal pelanggan Red Hat namun simbol asli perusahaan ini adalah topi fedora merah. Hasil survei terhadap para Red Hatters dan komunitasnya mengungkapkan bahwa topi adalah hal yang terpenting, bukan siapa yang mengenakannya.
ZDnet menulis bahwa alasan sebenarnya muncul di tahun 2017. Saat itu, Executive VP dan Chief Marketing Officer, Red Hat, Tim Yeaton mengatakan, "Survei kami di awal 2017 mengungakapkan bahwa orang-orang menggambarkan Shadowman sebagai 'sinister (kejam), secretive (berahasia), evil (jahat), dan sneaky (tidak berterus terang)'. Responden ini mungkin tidak mengerti Red Hat, tapi mereka yakin bahwa (gambar) pria mengintai dari balik bayangan tidak memberi inspirasi tentang kepercayaan. Hasil survei itu menyebutkan responden bertanya-tanya siapa pria itu dan apa yang dilakukannya di logo itu." Shadowman dinilai sinis dan tidak menyimbolkan keterbukaan dan transparansi.
Secara teknis, logo baru yang berupa topi ini juga mengatasi masalah pada penggunaan logo lama. Dalam format digital, logo lama seringkali hasil renderingnya kurang bagus, terutama ketika dipasang pada perangkat yang kecil bentuknya, seperti smartphone.
Dalam cuitan di Twitter, CEO Red Hat, Jim Whitehurst mengatakan bahwa 26 tahun lalu, Red Hat hanyalah startup kecil yang 'menyelinap' ke data center, membawa sistem operasi berbasis Linux. "Kini, kami adalah penyedia terdepan solusi open source untuk enterprise hybrid cloud. Kami sudah berubah, demikian pula dengan logo kami," ujar Jim Whitehurst di Twitter.
Bye bye Shadowman!
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR