Perusahaan-perusahaan asal Amerika Serikat (AS) yang memasok komponen untuk Huawei, seperti Intel dan Qualcomm, mulai menaati peraturan pemerintah AS terkait masuknya perusahaan China tersebut dalam blacklist perdagangan.
Setelah Google yang dikabarkan bakal menghentikan dukungan Android di smartphone Huawei, kini sejumlah raksasa pembuat chip asal AS dikabarkan bakal ikutan menghentikan pasokan komponen ke Huawei.
Informasi ini berasal dari laporan Bloomberg yang mengatakan bahwa Intel, Qualcomm, Xilinx, dan Broadcom, bakal melakukan pelarangan pemasokan komponen ke Huawei sesegera mungkin.
Beberapa karyawan di pabrikan chip yang telah disebutkan di atas tadi kabarnya bahkan telah dikirimi sepucuk informasi bahwa perusahaan mereka bakal menghentikan pasokan komponen ke Huawei hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Jika para pabrikan chip ini benar-benar menyetop pasokan komponen mereka, maka Huawei diperkirakan bakal sulit mempertahankan bisnisnya, baik di ranah smartphone maupun penyebaran teknologi 5G di China dan secara global.
Sebab, menurut seorang analis dari firma Rosenblatt Securities, Huawei bergantung pada komponen-komponen yang dipasok oleh para pabrikan chip asal AS dan bisnisnya bakal lumpuh jika tidak ada pasokan komponen dari negara adidaya itu.
Terkait masalah ini, Huawei pun dikabarkan sudah menimbun chip dan komponen lainnya demi mengantisipasi pemblokiran oleh pemerintahan AS, sebagaimana dihimpun Bloomberg.
Namun tetap saja, persediaan komponen chip pabrikan China itu disinyalir hanya akan bertahan selama tiga bulan masa produksi dan tampaknya belum memikirkan rencana untuk jangka panjang perusahaan.
Kendati begitu, baik Huawei maupun para pabrikan chip yang telah disebutkan di atas belum memberikan keterangan resmi terkait kabar ini.
Untuk diketahui, sebelum informasi ini beredar, Huawei dikabarkan berpotensi kehilangan layanan-layanan Google untuk ponsel Android, termasuk aplikasi macam Gmail dan Play Store, YouTube, juga update OS.
Di pasaran China yang sejak awal sudah memblokir produk-produk Google, hal tersebut mungkin tidak akan berdampak.
Namun, Huawei membutuhkan aneka layanan Google agar kompetitif di Eropa yang menjadi pasaran terbesar keduanya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR