Kasus lain yang membuat AS khawatir terkait dengan kasus "layar antipecah". Menurut Bloomberg, FBI menggelar penyelidikan terkait Huawei karena diduga melanggar regulasi perdagangan senjata internasional.
Kasus ini berawal ketika perusahaan Akhan Semiconductor melakukan pembicaraan dengan Huawei untuk memasok layar super kuat, yang dibuat dengan menempelkan lapisan permata artifisial pada layar.
Sampel layar ini dikembalikan Huawei beberapa bulan berikutnya dalam keadaan rusak parah. FBI menduga Huawei membawa sampel ini ke luar AS, sebuah praktik yang dilarang oleh regulasi internasional karena sampel ini berpotensi dimanfaatkan untuk pengujian senjata laser. Huawei, lagi-lagi, menolak tudingan FBI.
5. Kian Kuat secara Bisnis
Meski didera beberapa kasus, Huawei tetap perusahaan telekomunikasi global yang sangat penting. Bagi banyak negara, terutama di Asia dan Afrika, harga produk telekomunikasi Huawei jauh lebih murah dari perusahaan AS dan Eropa seperti Ericsson atau Nokia.
Jika Huawei terus meningkatkan dominasinya, dunia teknologi telekomunikasi akan "lepas" dari negara barat. Padahal saat ini dan di masa depan, area telekomunikasi akan menjadi faktor krusial ekonomi dan politik dunia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR