Kebijakan pemerintah Amerika Serikat (AS) yang memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam atau blacklist langsung berdampak kepada bisnis Huawei.
Sejumlah perusahaan teknologi kenamaan asal AS perlahan mulai memutuskan bisnis dengan Huawei.
Salah satu perusahaan tersebut adalah Google yang akan menghentikan dukungan Android kepada ponsel-ponsel Huawei. Dampaknya, harga jual ponsel Huawei langsung terjun bebas sebesar 90 persen.
Salah satu situs jual beli asal Inggris Music Magpie mengungkapkan harga seken Huawei P30 Pro dijual tidak lebih dari 100 poundsterling atau sekitar Rp.1,8 juta. Padahal harga Huawei P30 Pro baru adalah 899 pounds (Rp.16 juta) seperti dikutip Forbes.
Sementara varian lawas dari seri P yakni P20 Pro jauh lebih parah karena harga seken P20 Pro dibanderol kurang dari 50 pounds atau Rp.900 ribu.
Strait Times melaporkan bahwa harga jual smartphone Huawei dibanderol jauh lebih rendah dari harga awal. Bahkan, beberapa toko telah menolak untuk membeli kembali ponsel Huawei yang dijual.
Ketakutan pembeli dan penyalur atas smartphone Huawei sebenarnya kurang tepat. Meski Google telah memutus kerjasama dengan Huawei, smartphone Huawei yang telah beredar sebenarnya tidak berkurang fungsinya. Aplikasi dan layanan Google Maps, Gmail, atau Play Store masih tetap bisa digunakan.
Google juga menjamin pihaknya masih menyediakan pembaruan keamanan dan purna jual untuk seluruh produk Huawei maupun Honor di seluruh dunia.
Efek putusnya hubungan Google dan Huawei baru terasa pada smartphone Huawei setelah keputusan Pemerintah AS keluar.
Bikin OS HongMeng
Jika pemerintah Amerika Serikat (AS) masih tetap akan memblokir Huawei, maka Huawei tidak lagi akan bisa menggunakan berbagai produk Google. Huawei langsung mengembangkan sistem operasi (OS) alternatif sendiri yaitu OS Hongmeng.
CEO Consumer Business Group Huawei Richard Yu memberikan beberapa informasi mengenai OS tersebut. Menurut laporan media Tiongkok, OS tersebut saat ini bernama "HongMeng OS", bukan Kirin OS.
Source | : | Forbes |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR