Departemen Kehakiman AS (DoJ) sedang mempertimbangkan untuk mendesak Google menjual peramban Chrome, karena perusahaan ini dianggap memonopoli pasar pencarian internet. Selain itu, pemerintah AS ingin Google melisensikan data dari Chrome dan menyediakan lebih banyak opsi agar situs web tidak dilacak oleh produk AI-nya.
Sumber dari Bloomberg menyatakan bahwa meskipun tampak dipaksa, Google masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki praktik monopolinya. DoJ mungkin meninjau kembali atau membatalkan perintah penjualan Chrome jika Google melakukan perbaikan yang diperlukan untuk menciptakan persaingan sehat.
Kasus ini mengikuti keputusan hakim federal AS, Amit Mehta pada Agustus 2024, yang menemukan Google menggunakan perjanjian distribusi eksklusif dan harga rendah untuk iklan teks pencarian, menyebabkan perilaku antimonopoli. DoJ dan beberapa negara bagian menuduh Google membuat perjanjian eksklusif dengan perusahaan teknologi untuk menjadikan Google Search sebagai mesin pencari default.
Hakim Federal AS, Amit Mehta sedang menentukan langkah-langkah yang harus diambil Google untuk mengoreksi pelanggaran antimonopoli. DoJ merekomendasikan penjualan Chrome dan pengadilan akan membahas langkah-langkah ini pada April 2025 dan menetapkan keputusan akhir pada Agustus 2025.
Chrome adalah bisnis penting bagi Google, menguasai lebih dari separuh pasar browser global. Menurut Statcounter, pangsa pasar Chrome adalah 66,7% pada Oktober 2024. Bisnis iklan Google, yang didukung oleh Chrome, juga merupakan kontributor utama pendapatan perusahaan, menghasilkan 65,9 miliar dolar AS pada kuartal III-2024 dari total pendapatan 88,3 miliar dolar AS.
Tidak hanya itu, bisnis iklan Google yang turut didukung Chrome juga menjadi kontributor terbesar pendapatan perusahaan. Pada kuartal III-2024, bisnis iklan Google sukses menghasilkan 65,9 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.048 triliun). Sementara total pendapatannya sebesar 88,3 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.404 triliun).
Baca Juga: Resmi Meluncur, Ini Keunggulan Flagship OPPO Find X8 dan Find X8 Pro
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR