Pesepakbola asal Brazil, Neymar, sedang mengalami tuduhan serius. Seorang wanita menuduh Neymar melakukan serangan seksual kepadanya di sebuah hotel di Paris.
Akan tetapi, Neymar membantah tuduhan tersebut. Sebagai bukti, Neymar menunjukkan screenshot percakapan via Whatsapp dengan wanita tersebut. Dari screenshot tersebut terlihat, Neymar dan wanita tersebut masih berkomunikasi secara normal via Whatsapp sehari setelah kejadian.
“Saya ingin menunjukkan seluruh percakapan dengan wanita tersebut di momen privasi kami” ungkap Neymar dalam sebuah posting di Instagram dan Facebook pribadinya. Neymar merasa perlu melakukan hal tersebut untuk menunjukkan tidak ada serangan seksual seperti yang dituduhkan. “Yang terjadi di hari itu adalah hubungan pribadi antara pria dan wanita normal umumnya” tambah Neymar.
Dalam cuplikan percakapan tersebut, sang wanita memang terlihat mengirimkan teks, foto, dan video intim kepada Neymar. Karena itu Neymar melihat, tuduhan kepadanya lebih merupakan sebuah jebakan. “Ini semua adalah perangkap dan saya mengakui telah terjebak. Namun kejadian ini akan menjadi pengalaman penting di masa depan” ungkap Neymar.
Whatsapp sebagai Bukti
Wanita yang mengaku sebagai korban kekerasan seksual ini diketahui berasal dari Sao Paulo, Brazil. Setelah menjalin komunikasi beberapa waktu, wanita tersebut dibiayai Neymar untuk berkunjung ke Paris pada pertengahan Mei 2019 (sekadar mengingatkan, Neymar bermain di klub Paris Saint Germain).
Keduanya bertemu di sebuah hotel di Paris pada 15 Mei 2019 malam. Wanita tersebut menuduh Neymar datang dalam keadaan mabuk dan memaksanya melakukan hubungan seksual. Dua hari kemudian wanita tersebut pulang ke Brazil dan kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Ia mengaku tidak melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian Paris karena masih terguncang dengan kejadian tersebut.
Akan tetapi berdasarkan bukti percakapan di Whatsapp, Neymar memiliki dasar cukup kuat untuk membantah tuduhan tersebut. Saat ini, banyak negara telah memasukkan percakapan di Whatsapp sebagai bukti hukum yang memadai.
Contohnya pengadilan India yang menetapkan jika sebuah pesan telah memiliki dua centang biru, berarti pihak penerima telah menerima salinan digital pesan tersebut. Pesan itu pun dapat dijadikan bukti hukum yang kuat saat terjadi perselisihan.
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR