Di iMessage, database ini ada di Apple Identity Service, sedangkan aplikasi pesan instan lain pun memiliki database-nya sendiri.
RCS tidak memiliki hal tersebut lantaran menggunakan "federated model" yang menggabungkan berbagai macam operator untuk mengelola server yang akan mengirimkan pesan ke pengguna.
Drew Rowny, Product Lead Messages Android menjelaskan, karena tidak ada pusat database, mereka menggunakan model "point-driven". Ibaratnya, mereka mengirimkan notifikasi secara diam-diam untuk menanyakan apakah perangkat pengguna mendukung RCS Chat atau tidak.
Jika iya, pengguna bisa berkirim pesan. Karena cara inilah, RCS Chat masih membutuhkan nomor ponsel sebagai alamat. Cara ini juga membuat pengguna hanya bisa mengakses RCS Chat di dalam satu perangkat saja.
Model point-driven ini dipilih Google karena mereka bisa menggulirkan layanan tanpa harus meminta persetujuan operator.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR