Pagi itu terasa terik di Kampung Ayam, sebuah kampung di Distrik Akat, Kabupaten Asmat, dua jam perjalanan dengan longboat dari Agats.
Kami berjalan ke arah timur menuju ke SD YPPK St Martinus De Porres, saat matahari berada tepat ada di depan kami, begitu menyilaukan.
Riuh rendah terdengar anak-anak bernyanyi, tidak terlalu jelas awalnya.
“Selamat datang kakak, selamat datang kakak, selamat datang kami ucapkan…”
“Selamat datang kakak, selamat datang kakak, selamat datang kami ucapkan...”
Puluhan siswa sekolah dasar menyambut kami pagi itu. Satu lagu pramuka yang kerap saya nyanyikan saat masih aktif di dalam kepengurusan organisasi tersebut
Entah mengapa, spontan air mata menetes jatuh. Mungkin karena sambutan yang begitu tulus dengan senyuman termanis dari mereka yang tidak bersepatu.
Kami datang untuk melihat Program Penyuluhan Gizi dan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang digagas oleh Pertamina Sehati bersama Dompet Dhuafa sebagai pelaksana.
Terlihat seorang wanita muda, begitu piawai memimpin jalannya kegiatan, dia memberikan penyuluhan.
Gesturnya seperti warga setempat, tetapi mengenakan atribut resmi Pertamina Sehati dengan logo Dompet Dhuafa terbordir pada rompi yang dikenakannya.
Saat kegiatan penyuluhan berganti menjadi pemberian bubur ketan hitam dan susu, kami mendatangi wanita muda tadi dan berusaha menggali informasi lebih lanjut tentang siapa dan apa peran dia dalam kegiatan ini.
“Nama saya Monika Karma, saya berusia 20 tahun, dan semenjak bulan Juli saya sering mengikuti kegiatan Dompet Dhuafa ini” ujarnya memperkenalkan diri.
Penulis | : | Administrator |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR