Kabar peluncuran mata uang kripto milik Facebook, yaitu Libra, membawa "angin segar" bagi mata uang kripto lain, salah satunya adalah Bitcoin.
Pasalnya, nilai kurs Bitcoin dilaporkan meningkat tajam pasca Libra diumumkan oleh Facebook beberapa hari lalu.
Harga 1 Bitcoin meroket hingga lebih 10.000 dollar AS atau Rp141 juta, meningkat tajam dari angka 7.600 dollar AS per 1 Bitcoinnya, pada 9 Juni silam. Bahkan kurs mata uang kripto tersebut sempat menembus angka 11.000 dollar AS per 1 Bitcoinnya pada hari yang sama.
Peningkatan kurs Bitcoin ke angka 10.000 dollar AS ini menarik, lantaran mata uang kripto tersebut memang belum menginjak angka tersebut semenjak masa-masa kejayaannya di bulan Maret 2018 lalu.
Saat ini, situs CoinDesk, kurs Bitcoin sendiri tercatat di angka 10.634 dollar AS per 1 Bitcoin. Lantas, mengapa meroketnya harga Bitcoin dikaitkan dengan perkenalan mata uang kripto Libra?
Untuk diketahui, harga Bitcoin sendiri memang mudah naik-turun berdasarkan orang yang berkecimpung atau berinvestasi di ranah Bitcoin.
Meski Libra dan Bitcoin memang tidak berkaitan satu sama lain, namun kedua mata uang kripto itu sama-sama mengandalkan teknologi blockchain untuk alur transaksi di ranah maya.
Ada kemungkinan peluncuran Libra, yang notabene diumumkan oleh perusahaan teknologi besar dan dikenal orang banyak, "membuka mata" orang-orang awam akan kriptokurensi dan teknologi yang membelakanginya.
Sehingga, beberapa orang yang baru mengenal mata uang kripto ini jadi termotivasi untuk "bermain", atau sekadar mencari informasi tentang dunia kriptokurensi, seperti Bitcoin.
Selain Bitcoin, mata uang kripto lain juga terpantau mengalami tren peningkatan, seperti Ethereum, Bitcoin Cash, hingga Binance Coin. Peningkatannya bervariasi, dari 5 persen hingga 8 persen, sebagaimana dirangkum CryptoSlate.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR