Pada tahun 2018, Allianz Partner dan Waze meluncurkan layanan bantuan darurat di seluruh Eropa. Kini mereka memperluas layanan tersebut di 10 juta pengguna Waze di seluruh Asia Pasifik, yakni Singapura, Malaysia, India, Indonesia, Thailand, dan Australia.
Layanan ini berupa bantuan darurat 24 jam jika terjadi kerusakan mobil, ban kempes, atau baterai aki mati. Pengguna tinggal mengakses tombol Roadside Help ('SOS') yang tersedia di aplikasi Waze versi terbaru.
Ekspansi ini dicanangkan berdasarkan kerjasama yang diluncurkan pada Juli 2018 di 20 negara Eropa, yang telah memberikan akses bantuan ke lebih dari 22 juta pengguna Waze untuk permintaan bantuan di pinggir jalan.
“Dengan kerjasama kami yang saat ini memasuki pasar APAC, menandai tonggak sejarah baru bagi Allianz Partners sebagai pemimpin layanan bantuan ‘high-tech, high-touch'. Kami menyediakan solusi bantuan langsung dan sesuai permintaan kepada populasi yang sangat digital, yang membuat pengemudi yang menggunakan Waze lebih aman dan lebih tenang kapan saja dan di mana saja saat berkendara,” kata Sylvie Ouziel, CEO Assistance Allianz Partners.
“Waze adalah aplikasi berbasis komunitas yang tidak hanya membantu semua orang di lalu lintas, aplikasi ini juga memanfaatkan kekuatan data crowdsourced untuk mendukung pengemudi ketika dibutuhkan dan pada saat-saat yang genting,” kata KK Kumar, Head of Waze Asia Pasific.
Kerjasama ini menyoroti komitmen kedua perusahaan untuk memberikan solusi yang andal dan bernilai tambah bagi pengemudi yang membutuhkan, memastikan keselamatan mereka di mana pun mereka berada.
Pengguna Waze dapat mengakses layanan bantuan pinggir jalan dari Allianz Partners di seluruh dunia, yakni Singapura, Malaysia, India, Indonesia, Thailand, Australia, Prancis, Italia, Yunani, Inggris, Turki, Rusia, Belanda, Belgia, Portugal, Spanyol, Ukraina, Rumania, Slovakia, Hongaria, Polandia, Austria, Republik Ceko, Swiss, Irlandia dan Jerman.
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR