Mbiloro, Kambil loro, atau Kerambilloro, begitu lidah warga lokal mengenal Agrowisata Camp Bell II Educational Park yang diresmikan pada 25 Oktober 2018 lalu.
Kawasan ini tidak hanya sebagai tempat piknik, tapi lebih dari itu. Kawasan ini menyuguhkan segudang informasi yang dapat menambah pengetahuan bagi masyarakat.
Taman edukasi juga bertujuan untuk mengedukasi dan memberdayakan warga setempat hingga mandiri dan swadaya.
Berlokasi di Desa Tawangsari, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, kawasan ini menjadi destinasi wisata edukasi yang dimaksudkan untuk membangun kembali perekonomian masyarakat.
Sejak dibangunnya pada 2016, Terminal BBM (TBBM) Boyolali PT Pertamina (Persero) memberdayakan kawasan yang semula berupa lahan kritis menjadi sumber penghasilan bagi desa dan warga sekitarnya.
Inovasi dari Pertamina seperti KiPoLik mengubah lahan kritis yang sudah tidak produktif, kini dialiri air dan kembali subur untuk ditanami.
KiPoLik mampu mendorong air hingga debitnya mencapai 960 liter/jam, dan ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih, terutama untuk mengisi kolam-kolam yang menjadi sarana outbound di kawasan Camp Bell 2.
Berdiri di lahan seluas 2 hektar, kawasan Camp Bell 2 memiliki banyak fasilitas, seperti outbound, serta beragam wahana edukasi lain, yakni wahana pengolahan air KiPoLik (Kincir Pompa Hidrolik), wahana Edukasi Ternak Sapi Perah dan Biogas, serta wahana Edukasi Pengolahan Sampah Organik, dan Petik Jami (Pengubah Plastik Menjadi Minyak), termasuk juga tempat budidaya buah naga.
Desa Tawangsari terkenal sebagai salah satu penghasil susu sapi murni terbesar di Jawa Tengah.
Dalam satu hari, para peternak sapi di Boyolali bahkan dapat menghasilkan hingga 30 liter susu sapi segar.
Namun, melimpahnya produksi susu ini tidak diikuti harga jual yang stabil serta pemanfaatan yang maksimal.
Menanggapi masalah ini, terobosan yang dibuat adalah memberi nilai ekonomi atas proses produksi dan pengolahan susu sapi.
Penulis | : | Administrator |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR