ang dilakukan cukup sederhana, yakni setiap Kepala Keluarga (KK) menyerahkan sampahnya secara sukarela, yang kemudian hasilnya digunakan untuk berkegiatan sosial.
Dari tahun 2017 hingga kini, Bank Sampah Gamol telah mengumpulkan 2,4 ton sampah dengan nilai ekonomis mencapai Rp 4,2 juta.
Kelompok budidaya dan pengolahan jamur juga telah menghasilkan produk-produk, seperti keripik jamur dengan berbagai varian rasa, kerupuk jamur, kaldu jamur non MSG, brownies jamur, lumpia jamur, dan nugget jamur.
Inovasi produk susu kambing PE juga terus digenjot agar menghasilkan produk yang menarik dan berkualitas.
Kelompok Sukoreno, misalnya, telah membuat produk olahan susu, seperti kerupuk susu, susu bubuk, susu cair, dan permen susu kambing PE. Penjualan produk olahan susu tersebut sudah berjalan sejak tahun 2016.
"Kami dibantu program CSR ini sejak tahun 2013, dan hasilnya sekarang sudah terlihat meski masih perlu penyempurnaan di beberapa bidang seperti perikanan, peternakan, dan pertanian," ujar Tamtama, Kepala Dukuh Gamol.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengakui bahwa ia terbantu dengan program CSR dari TBBM Rewulu. “Dari berbagai potensi yang dimiliki di desa ini, program CSR melalui pengembangan dan pendampingan kelompok ini sudah tepat sasaran,” imbuh Sri Purnomo.
Deswidaya Gamol diresmikan pada 24 Oktober 2018 oleh Wakil Ketua DPD RI, GKR Hemas, dan GM Pertamina MOR IV, Yanuar Budi Hartanto, serta disaksikan Bupati Sleman, Sri Purnomo.
Penulis | : | Administrator |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR