Operator seluler Smartfren menargetkan akan membangun5.000 BTS tambahan hingga akhir 2019 nanti.
Sebagian dari BTS tersebut akan dibangun untuk memperkuat jaringan pelanggan existing, sementara sebagian lainnya akan dibangun guna memperluas jaringan Smartfren ke bagian Timur Indonesia.
Menurut Anthony Susilo, Direktur Keuangan Smartfren, seluruh BTS tersebut akan direalisasikan sepanjang semester II 2019.
Bahkan menurut Anthony, dana untuk investasi pada pembangunan BTS ini sudah sudah melebihi setengah dari total investasi untuk tahun ini.
"Total investasi rencananya tahun ini 200 juta dollar AS (sekitar Rp 2,8 triliun). Juni ini sudah keluar lebih dari 100 juta dollar AS (Rp 1,4 triliun)," kata Anthony saat ditemui di kantor Smartfren.
"Rencananya akan digunakan untuk tambah 5.000 BTS di tahun ini," lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys mengatakan bahwa Smartfren saat ini sudah memiliki 19.032 BTS di lebih dari 200 kota di Indonesia.
Ia juga mengatakan bahwa Smartfren memiliki lebih dari 17 juta pelanggan di Indonesia. Jika dipersentasekan, cakupan jaringan 4G tersebut menurut Merza telah mencapai 70 hingga 80 persen populasi pengguna.
"Yang belum adalah daerah dengan populasi yang tidak padat seperti di Jawa. Contohnya di bagian Timur (Indonesia)," ungkap Merza.
Ia pun menambahkan bahwa pada tahun 2019 ini, jumlah pelanggan Smartfren ditargetkan mencapai 30 juta.
Hingga akhir Juni 2019 saja, jumlah pelanggan Smartfren diklaim sudah mencapai 17 juta, naik dari 12,3 juta pelanggan yang tercatat pada akhir Desember 2018 lalu.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR