Firma periset jangkauan jaringan internet asal Inggris, OpenSignal, baru-baru ini merilis hasil studi bertajuk "The State of Mobile Network Experience".
Di dalam studi tersebut, disebutkan bahwa jaringan 4G di Indonesia diketahui sudah cukup "matang: yang ditandai dengan angka availability tinggi, yakni sebesar 83,5 persen.
Artinya, di kebanyakan waktu, sebagian besar pelanggan seluler Tanah Air sudah terhubung dengan sinyal 4G. Jika dilihat secara keseluruhan, Telkomsel mendominasi di riset OpenSignal tahun ini.
Operator pelat merah itu tercatat unggul di berbagai uji kecepatan jaringan dalam sejumlah use case. Beberapa di antaranya adalah kecepatan jaringan 4G dalam streaming video, kecepatan unduh, kecepatan unggah, serta kestabilan jaringan internet (latency).
Kendati begitu, Smartfren "mencuri" satu aspek dari Telkomsel di riset tersebut, yaitu ketersediaan jaringan 4G.
Berdasarkan riset OpenSignal, pihaknya menempatkan Smartfren sebagai operator seluler yang memiliki ketersediaan 4G tertinggi di Indonesia.
Adapun ketersediaan jaringan 4G Smartfren sendiri mencapai 95,8 persen, artinya bisa dibilang jaringan 4G Smartfren ini hampir jarang putus.
Di bawah Smartfren, ada operator seluler 3 dengan ketersediaan jaringan 4G hingga 88,6 persen, XL Axiata dengan 83,1 persen, diikuti dengan Indosat Ooredoo dengan 82,7 persen, dan di posisi terakhir ada Telkomsel dengan ketersediaan 4G 80,9 persen.
Jika diteliti secara seksama, Smartfren bisa mengalahkan empat operator lainnya lantaran pihaknya saat ini hanya me-maintain dan fokus mengalokasikan bandwidth di jaringan 4G saja.
Sementara empat operator lainnya hingga kini masih membagi frekuensi bandwidth mereka dengan jaringan 2G/3G juga, tidak hanya 4G.
Jaringan 3G Smartfren sendiri sudah dimatikan sejak 2017 lalu. Sehingga, tidak aneh memang jika Smartfren memiliki ketersediaan 4G tertinggi lantaran pengguna operator seluler ini tidak bisa merasakan jaringan 2G/3G.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR