Xiaomi hari ini mengumumkan keberhasilannya untuk masuk ke dalam daftar Fortune 500 versi global untuk tahun 2019. Xiaomi berada pada peringkat ke-468 dengan pendapatan sekitar US$26,443 miliar atau setara dengan Rp389,169 triliun. Dibandingkan sebelumnya, pendapatan Xiaomi ini mengalami peningkatan sebesar 55,9%, dan jelas membantu Xiaomi masuk ke dalam daftar lima ratus perusahaan berpendapatan terbesar itu. Ini adalah kali pertama Xiaomi berhasil tercatat dalam daftar Fortune 500 versi global. Xiaomi pun menjadi perusahaan termuda yang masuk ke dalam daftar tahun 2019 tersebut.
"Hanya dalam kurun waktu sembilan tahun, Xiaomi telah berhasil bertengger di dalam daftar Fortune Global 500, sebuah pencapaian penting bagi Xiaomi yang tak terlepas dari dukungan tanpa henti dari seluruh Mi Fans dan para pengguna Xiaomi. Kami juga menjadi perusahaan termuda yang masuk di dalam daftar tahun ini, sebuah prestasi membanggakan yang akan selalu kami ingat dalam perjalanan ekspansi kami di pasar global," sebut Lei Jun (Pendiri, Chairman, dan CEO, Xiaomi).
Meningkatnya pendapatan Xiaomi ini tentu sejalan dengan pertumbuhan produk ponsel pintarnya. Menurut IDC, sejak maret 2019 Xiaomi berhasil menjadi produsen dengan volume pengiriman ponsel pintar terbesar ke-4 di dunia. Besarnya pertumbuhan volume pengiriman ponsel pintar Xiaomi secara global adalah sebesar 32,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara, menurut Canalys, Xiaomi berada di lima besar untuk jumlah pengiriman ponsel pintar di lebih dari empat puluh negara. Xiaomi sendiri mengklaim telah hadir pada delapan puluh negara di dunia. Khusus di Eropa Barat, Xiaomi berhasil mendapatkan peringkat ke-4 berdasarkan jumlah pengapalan ponsel pintar dalam kurun waktu kurang dari dua tahun sejak resmi hadir di sana.
Namun, meski awalnya fokus pada ponsel pintar, belakangan Xiaomi juga menawarkan berbagai produk lain, seperti aksesori ponsel pintar, TV, dan wireless router. Xiaomi pun mengklaim telah menyasar dan berinvestasi di lebih dari 200 perusahaan ekosistem, yang sebagian memiliki spesialisasi di bidang pengembangan smart hardware. Investasi sebesar RMB10 miliar telah dilakukan pula untuk pengembangan "All in AIoT" untuk lima tahun ke depan. Hal tersebut sejalan dengan dua strategi inti Xiaomi yang berupa "Smartphone + AIoT". AIoT sendiri merujuk pada AI (artificial intelligence) dan IoT.
KOMENTAR