Hanya saja, jarak deteksi Motion Sense agaknya lebih jauh dibandingkan Air Gesture yang hanya sekitar 7cm dari permukaan layar.
Fitur pengenal wajah mirip Face ID Selain fitur pendeteksi gestur, Google juga menanamkan fitur biometrik Face Unlock yang prinsip kerjanya mirip dengan Face ID di iPhone X, yakni mengandalkan proyeksi titik-titik inframerah untuk memetakan kontur wajah secara tiga dimensi.
Di bagian atas ponsel ada sejumlah sensor, seperti kamera IR (infra-red), modul Dot Projector, dan modul Flood Illuminator, pengguna Pixel 4 nantinya bakal bisa membuka ponsel mereka dengan mulus ketika mereka menggenggam dan menghadapkan wajah ke layar ponsel.
Pihak Google menggunakan teknologi face recognition dan digabungkan dengan algoritma khusus, sehingga pengguna tidak perlu menekan tombol apapun ketika ingin membuka layar ponsel.
Google memastikan data wajah pengguna yang dipakai untuk fitur Face Unlock ini hanya digunakan untuk fitur biometrik saja, tidak akan digunakan oleh layanan Google lain, sebagaimana dihimpun Blog Google.
Dengan tambahan dua fitur di atas, bagian bingkai atas layar Pixel 4 pun mau tak mau menjadi tebal karena harus memuat aneka macam sensor, kamera, proyektor, hingga chip radar Soli.
Ini bertolak belakang dengan tren ponsel Android belakangan yang berupaya menipiskan bezel dengan notch dan poni. Pixel 3 XL sebelumnya pun diketahui memiliki "poni" di layar.
Google belum mengumumkan tanggal peluncuran Pixel 4. Namun, raksasa internet itu biasanya memperkenalkan ponsel Pixel generasi baru pada bulan Oktober.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR