Operator seluler Smartfren mengungkap bahwa sebanyak 30 persen dari seluruh pelanggan layanannya ternyata adalah pengguna ponsel Xiaomi. Jumlah pelanggan Smartfren kini tercatat 20 juta.
Maka bisa disimpulkan bahwa 6 juta di antaranya memakai smartphone bikinan Xiaomi, sang pabrikan asal China.
Hal tersebut diungkapkan oleh Deputy CEO Smartfren, Djoko Tata Ibrahim, dalam acara peluncuran Redmi 7A di kawasan Jakarta Selatan.
Menurut Djoko, mayoritas pengguna Xiaomi yang termasuk dalam 30 persen dari pelanggan Smartfren itu memakai perangkat dari segmen menengah ke bawah.
"Memang semua kelasnya ada, dari yang harga tinggi hingga rendah, itu ada semua. Paling besar ada di kisaran harga menengah, di bawah Rp 2 juta. Biasa memang, karena pangsa pasarnya di situ, di Rp 2 juta ke bawah," kata Djoko.
"Millenial itu maunya kualitas hebat tapi terjangkau. Smartren ini sama seperti Xiaomi," ujarnya.
Smartfren sendiri saat ini tengah melakukan kerja sama dengan Xiaomi untuk peluncuran ponsel Redmi 7A, yakni bundling kartu perdana dan gratis kuota 15 GB tiap bulan lewat top-up Rp 50.000.
Djoko mengatakan kerja sama tersebut diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan pelanggan Smartfren. Namun, dia enggan mengungkap berapa targetnya.
"Ini cuma salah satu sumber saja, ini cuma satu tipe. Semua Xiaomi yang ada di pasar juga sudah banyak pakai punya kami (Smartfren). Jadi, rata-rata, kalau sebulan misalnya ada dua juta aktivasi, pasti 30 persennya pengguna Xiaomi," pungkasnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR