Huawei merilis laporan terbarunya mengenai Global Industry Vision (GIV) yang mencakup berbagai prediksi seputar perkembangan dunia teknologi dan industri hingga tahun 2025 mendatang.
Berdasarkan hasil olah data kuantitatif dan pengamatan terhadap berbagai use case pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) secara nyata di berbagai sektor industri, Huawei mengidentifikasi munculnya 10 megatrend baru yang mempengaruhi tatanan kehidupan manusia dan cara mereka bekerja di masa depan.
Laporan GIV itu menjabarkan mengenai prediksi tren teknologi yang akan mewarnai pasar kompetisi menjelang tahun 2025, seperti implementasi jaringan 5G, maraknya gelaran teknologi berbasis AI, adopsi robot rumahan, hingga pemanfaatan smart assistant dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: OVO SmartCube, Mesin Penjual Otomatis Canggih Berbasis Data
Nah, sepuluh tren dan prediksi di tahun 2022 yang diungkapkan oleh Huawei tersebut di antaranya yaitu:
1.Robotika di kehidupan sehari-hari
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang material, AI perseptual, hingga jaringan menjadi pemacu makin gencarnya pengadopsian robotika dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk mendukung kebutuhan personal lainnya.
GIV bahkan memprediksikan bahwa tingkat penetrasi robotika untuk rumahan akan tumbuh hingga 14% secara global.
2. Super Sight
Tingginya penerapan teknologi 5G, VR/AR, machine learning, dan sejumlah teknologi berkembang lainnya dalam kehidupan sehari-hari telah membuka cakrawala baru di dunia teknologi.
Kemajuan kehidupan manusia, serta tumbuhnya budaya dan bisnis tak lagi dipengaruhi oleh jarak, distorsi ruang dan permukaan, maupun masa lalu.
GIV memprediksikan jumlah perusahaan yang memanfaatkan teknologi AR/VR akan meningkat sebesar 10 persen.
3. Zero Search
Di masa depan, teknologi informasilah yang justru akan merengkuh kita. Hal ini seiring dengan makin berkembangnya perangkat teknologi berbasis data (data-driven) yang telah dilengkapi dengan sensor sehingga mampu mengantisipasi setiap kebutuhan manusia.
Model pencarian di masa depan tak lagi membutuhkan tombol untuk memberi perintah. Kehidupan sosial akan terbangun dengan mudahnya. Industri akan menerima manfaat besar dari “zero-search maintenance”.
GIV memprediksikan bahwa 90% pemilik perangkat cerdas akan mengaktifkan teknologi personal assistants cerdas untuk keperluan sehari-hari.
Baca Juga: Merugikan Brand, Penipuan Iklan yang Terjadi di Indonesia Masih Besar
4. Bekerja Berdampingan Dengan Robot
Usai keberhasilannya mendorong terlaksananya transformasi di berbagai lini industri, smart automation diprediksikan akan menjangkau lebih jauh lagi di area-area yang membutuhkan presisi tinggi, sarat bahaya, hingga kebutuhan manufaktur yang repetitif dalam rangka mendorong tumbuhnya produktivitas dan keselamatan kerja.
GIV sendiri memprediksi untuk setiap 10.000 pekerja akan berdampingan dengan 103 robot di tiap-tiap industri.
5. Sistem Transportasi Cerdas
Sistem transportasi cerdas diprediksikan akan mampu membangun keterhubungan antara manusia, kendaraan, dan infrastruktur yang mendorong sistem lalu lintas bebas macet, sistem tanggap kedaruratan yang baik di masa depan, serta beragam fungsi lain yang memudahkan kehidupan manusia.
GIV memprediksikan bahwa nantinya 15% kendaraan akan dilengkapi dengan teknologi Cellular Vehicle-to-Everything.
6. Augmented Creativity
Cloud AI diprediksikan akan berperan banyak dalam memangkas biaya dan kendala yang selama ini dihadapi dalam pelaksanaan eksperimen berbasis sains, menciptakan inovasi, hingga di bidang seni.
Hal ini diharapkan akan dapat membuka ceruk baru untuk menghasilkan talenta kreatif di industri.
GIV memprediksikan bahwa 97% perusahaan berskala besar akan menggelar teknologi AI di sistem mereka.
Baca Juga: Danai Nuklir, Korut Curi Rp 28,4 Triliun dengan Serangan Siber
7. Ekonomi Simbiotik
Diadopsinya teknologi digital dan aplikasi-aplikasi cerdas oleh perusahaan-perusahaan di seluruh dunia diharapkan akan menjadi pendorong terciptanya kolaborasi yang kian kuat, mendukung perusahaan untuk saling berbagi sumber daya demi terwujudnya ekosistem global yang kuat dan produktivitas yang meningkat.
GIV memprediksikan bahwa nantinya seluruh perusahaan akan memanfaatkan teknologi awan dan 85% dari seluruh aplikasi yang digunakan dalam bisnis akan berbasis di awan.
8. Komunikasi Bebas Hambatan
AI dan analitik big data akan berperan besar dalam membangun komunikasi yang bebas hambatan antara perusahaan dengan pelanggan.
Hal ini diharapkan akan mampu mendobrak kendala bahasa diantara mereka.
Akurasi, pemahaman yang baik, serta kepercayaan menjadi faktor utama diwujudkannya sistem komunikasi masa depan.
GIV memprediksikan bahwa nantinya 86% data yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan di dunia akan digunakan secara optimal oleh mereka.
9. Gelaran 5G Semakin Cepat
5G sudah di depan mata dan jauh lebih cepat dari generasi nirkabel pendahulunya. Kehadirannya membawa potensi yang besar bagi manusia, bisnis, dan masyarakat.
GIV memprediksikan bahwa pada tahun 2025, 58 persen populasi penduduk di dunia akan dapat menikmati akses 5G.
10. Tata Kelola Digital Global
Kemajuan teknologi digital perlu berjalan selaras dengan regulasi terkait dalam berbagi data dan setiap penggunaannya.
GIV memprediksi pada tahun 2025 bahwa volume data secara global akan mencapai 180 ZB (1 ZB = 1 trillion GB) tiap tahunnya.
Baca Juga: Rahasia Stylus S Pen Bisa Bekerja Tanpa Sentuh Layar Galaxy Note 10
Terkait dengan sepuluh prediksi ini, Kevin Zhang selaku CMO Huawei ICT Infrastructure, mengatakan "Manusia tak akan pernah berhenti bereksplorasi. Kita perlu melihat jauh ke depan dan beralih dari ‘giat berinovasi’ menjadi ‘gigih mencipta’.”
“Perubahan cepat akan terjadi dalam kehidupan manusia, budaya kerja, dan dalam kehidupan bermasyarakat, seiring makin tingginya pengadopsian teknologi AI, 5G, komputasi awan, serta sejumlah teknologi berkembang lainnya,” tambah Kevin.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR