Kendati demikian percakapan yang ada di WhatsApp tetap akan terenkripsi secara end-to-end.
Beda implementasi di Indonesia?
Menurut kabar yang beredar, layanan pembayaran yang akan hadir di Indonesia nantinya bakal berbeda dengan India.
Alih-alih untuk melakukan transaksi langsung (peer-to-peer), WhatsApp akan berperan sebagai platform pembayaran dengan menggandeng pemain dompet digital lokal yang sudah eksis di Indonesia.
Ini disinyalir karena regulasi ketat menyangkut layanan dompet digital di Indonesia. Penyelenggara uang elektronik mesti memperoleh izin dan lisensi dari Bank Indonesia selaku otoritas sentral.
Beberapa perusahaan lokal Indonesia yang konon sedang didekati WhatsApp adalah GoPay, Dana, dan Ovo.
BUMN Bank Mandiri (LinkAja) juga disebut tengah dibidik WhatsApp untuk diajak kerja sama.
Seorang juru bicara Facebook membenarkan bahwa WhatsApp memang sedang melakukan pembicaraan dengan sejumlah mitra keuangan potensial di Indonesia tentang layanan pembayaran.
"Namun pembicaraan ini masih dalam tahap awal dan kami tidak memiliki informasi lebih lanjut untuk dibagi," ungkap sang perwakilan Facebook.
Server lokal untuk perlindungan data Sama halnya dengan Indonesia, di India juga sedang ramai tentang perundang-undangan data pribadi.
Undang-undang ini akan memuat informasi non-komersil atau informasi tentang bagaimana data pengguna dikumpulkan WhatsApp dari layanan pembayaran digitalnya.
Selain itu, undang-undang itu juga akan menegaskan larangan bagi WhatsApp untuk membagi data pribadi milik pengguna dengan Facebook dan anak perusahaan lainnya. Pemerintah India meminta WhatsApp untuk menyimpan data komersial di server lokal.
Demi menyesuaikan diri dengan regulasi, WhatsApp pun membangun sistem untuk menyimpan data yang berkaitan dengan layanan pembayaran khusus di India.
Cathcart tidak menjelaskan kapan layanan pembayaran digital WhatsApp akan mendapat izin dari pemerintah India.
WhatsApp mengatakan, untuk memvalidasi data pengguna layanan pembayaran digital WhatsApp tetap aman, maka pihak ketiga harus dilibatkan.
Indonesia mungkin bisa berkaca dari India untuk memastikan data pribadi milik pengguna layanan pembayaran WhatsApp benar-benar aman, dan tidak dibagi-bagi tanpa sepengetahuan pemiliknya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR