Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan kemungkinan pemerintah akan membuat proyek Palapa Ring khusus Kalimantan, menyusul terpilihnya Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai ibu kota negara Indonesia baru yang diumumkan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Dalam rapat terbatas, pemerintah telah membahas konsep infrastruktur yang dibangun di Kalimantan nanti.
"Yang pertama, itu harus membentuk banyak ring. Jadi, kalau kita punya Palapa Ring untuk Indonesia, untuk punya Kalimantannya sendiri harus banyak Palapa Ring," ungkap Rudiantara di Gedung Kementerian Komenterian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jakarta.
"Mengapa? Keterhandalannya harus tinggi. Salah satu yang dimanfaatkan nanti jalan yang dibangun Kementerian PUPR. Di bahu jalan yang sudah dibangun, nanti kita akan bangun fiber optik, sehingga di Kalimantan itu ringnya akan semakin bagus," sambungnya.
Namun pemerintah akan berbicara terlebih dahulu dengan para operator seluler. Apakah mereka akan menggelar jaringan di sana atau tidak. "Tapi dengan syarat, kalau operator mau bangun, harus dibuka kepada operator lain. (Sharing?) iya konsepnya harus sharing," ucapnya.
Sejauh ini pembahasan terkait Palapa Ring versi Kalimantan ini belum sampai ke telinga para penyelenggara jasa telekomunikasi di Indonesia.
"Nanti ada khusus dengan teman-teman operator untuk membahas di Kalimantan. Bukan namanya Palapa Ring tapi bentuk Palapa Ring khusus untuk Kalimantan," pungkasnya.
Baca Juga: Begini Cara Sembunyikan Lubang Kamera Selfie di Galaxy Note 10
Sekadar informasi, Palapa Ring adalah proyek pembangunan jaringan serat optik yang menjangkau daerah pelosok yang tidak dibangun operator seluler karena dinilai tidak menguntungkan secara bisnis.
Secara sederhana, Palapa Ring merupakan jaringan yang memungkinkan masyarakat dapat menikmati akses internet cepat.
Proyek nasional itu dibagi ke dalam tiga segmen, yaitu Palapa Ring Barat, Palapa Ring Tengah, dan Palapa Ring Timur.
Ketiga paket tersebut dilaksanakan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) menggunakan dana Universal Service Obligation (USO) yang dipungut 1,25% pendapatan kotor operator telekomunikasi.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR