Ancaman keamanan terhadap jaringan operational technology (OT) terutama dalam infrastruktur kritis seperti transportasi, kesehatan, dan energi, dapat memiliki konsekuensi besar.
Teknologi operasional (OT) mengacu pada perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk menjalankan sistem kontrol industri (ICS), seperti SCADA, yang berfungsi sebagai fondasi berbagai bidang infrastruktur kritis.
Infrastruktur kritis itu termasuk pembangkit listrik, manufaktur, utilitas air, perawatan kesehatan, transit, dan banyak lagi.
OT berbeda dari sistem IT tradisional karena proses dan sistem yang harus dimasukkan untuk secara efektif mengelola sistem produksi dan pengembangan sumber daya, termasuk mesin, katup, sensor, dan bahkan robot, yang umum untuk lingkungan infrastruktur kritis tetapi mungkin tidak ada dalam IT tradisional.
Sementara IT dan OT telah dikelola secara terpisah sejak awal, telah ada gerakan yang berkembang menuju konvergensi kedua sistem ini selama 12 - 18 bulan terakhir.
Fortinet pun melakukan survei terhadap organisasi di industri kritis dengan lebih dari 2.500 karyawan.
Fortinet telah memeriksa pemimpin operasi pabrik dan manufaktur di sektor manufaktur, energid dan utilitas, layanan kesehatan dan transportasi
Hasilnya, cybersecurity harus menjadi fokus yang lebih besar karena 74 persen organisasi OT mengalami pelanggaran data dalam 12 bulan terakhir.
Tentunya, pelanggaran data berdampak negatif terhadap perusahaan termasuk pengurangan keselamatan, produktivitas dan pendapatan, kompromi data penting bisnis, dan rusaknya reputasi merek.
Selain, perusahaan yang bergerak di OT tidak memprioritaskan keamanan siber sebagai bagian dari strategi konvergensi IT dan OT.
Jenis serangan cyber paling umum yang memengaruhi teknologi operasional adalah malware, phishing, spyware, dan pelanggaran keamanan seluler.
Hasil survei menunjukkan bahwa serangan ini bertahan sebagai akibat dari empat alasan utama:
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR