Facebook berjanji bakal memberi hadiah 10 ribu dollar AS atau sekitar Rp 142 juta kepada pengguna yang dapat membobol sistem keamanan Libra, mata uang kripto miliknya.
Sayembara tersebut diumumkan Facebook melalui sebuah posting di blog Libra Di dalamnya, Head of Development Libra, Michael Engle mengatakan bahwa sayembara tersebut dibuat untuk menemukan celah keamanan yang terdapat pada Libra sebelum mata uang ini diluncurkan tahun depan.
"Kami membangun blockchain Libra, keamanan adalah yang paling diutamakan. Jika orang-orang kemudian akan bergantung pada Libra untuk kebutuhan finansialnya sehari-hari, maka infrastrukturnya harus aman dan dapat diandalkan," tulis Michael.
Sayembara macam demikian kerap disebut sebagai "bug bounties" dan hal ini sudah umum dilakukan oleh para perusahaan teknologi untuk memperoleh feedback dari publik soal keamanan produk atau layanannya.
Ini juga merupakan sebuah strategi yang biasanya dilakukan agar sistem keamanan yang tengah dirancang tidak menyisakan celah yang bisa dieksploitasi oleh para peretas di kemudian hari seperti dikutip The Independent.
Sejak pertama kali menggelar bug bounty pada 2011, Facebook tercatat sudah menggelontorkan dana sebesar 7,5 juta dollar AS untuk program tersebut. Facebook sendiri memperkenalkan mata uang kripto Libra pada pertengahan Juni lalu.
Libra ditargetkan akan mulai bisa digunakan untuk bertransaksi pada awal 2020 mendatang.
Nantinya, pengguna layanan milik Facebook Inc., termasuk WhatsApp, Instagram, dan Facebook Messenger akan bisa menikmati layanan mata uang ini.
Libra akan bisa digunakan untuk membeli barang atau mengirim uang kripto ke sesama pengguna tanpa pungutan biaya.
Libra tidak akan sepenuhnya dikontrol Facebook sebagai kreator, melainkan diurus organisasi khusus bernama Libra Association.
Di dalamnya ada perwakilan dari Visa, Uber, dan firma investasi Andreessen Horowitz, yang masing-masing menanam modal setidaknya 10 juta dollar AS (Rp 142 miliar) untuk proyek ini.
Nantinya akan ada lebih banyak perusahaan yang digadang bergabung dalam Libra Association.
Beberapa di antaranya adalah PayPal, MasterCard, Booking Holdings, eBay, Lyft, Spotify AB, Vodafone Group, termasuk lembaga non-profit seperti Women's World Banking dan Creative Destruction Lab.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR