Raksasa jejaring sosial Facebook menegaskan tidak menjual data penggunanya untuk mencari keuntungan karena bisnis facebook bukan berdasarkan praktik tersebut.
"Kami tidak mejual data pengguna. Itu bukan model bisnis kami," kata Privacy and Public Policy Manager Facebook Asia Pasifik, Arianne Jimenez, kepada media di Jakarta.
Bisnis Facebook, berada di penjualan iklan kepada klien mereka.
Facebook sendiri sudah diterpa isu keamanan siber setelah skandal kebocoran data yang melibatkan Cambridge Analytica terkuak, berdampak pada puluhan juta pengguna terutama di Amerika Serikat.
Pertengahan Agustus lalu, Facebook telah bekerja sama dengan pihak ketiga untuk menyalin klip audio dan membuat transkripsi pembicaraan.
Cuplikan klip audio tersebut diambil dari aplikasi Facebook Messenger untuk diperiksa apakah kecerdasan buatan mereka benar dalam menafsirkan pesan.
Facebook, melansir Bloomberg, sudah menghentikan tinjauan audio tersebut. Senator partai Demokrat Amerika Serikat, Gary Peters mengirim surat pada Facebook, Mark Zuckerberg terkait masalah ini seperti dikutip Reuters.
Dalam surat tersebut, Facebook beberapa waktu setelahnya mengirimkan jawaban tertulis untuk Kongres bahwa mereka mengakses audio pengguna ketika pengguna mengaktifkan fitur tertentu untuk layanan Facebook.
Source | : | Reuters |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR