Pemerintah mengumumkan rencana untuk memindahkan Ibu Kota Indonesia ke daerah Kalimantan Timur beberapa pekan lalu.
Kandidat yang akan menjadi ibu kota baru adalah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupatan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Di kedua kabupaten tersebut, operator seluler Telkomsel sudah memiliki lebih dari 1.200 pemancar sinyal (BTS).
Tepatnya, sebanyak 1.200 BTS berada di Kutai Kartanegara, 820 di antaranya merupakan BTS 3G atau 4G.
Lalu, 240 BTS berlokasi di Penajam Paser Utara, sebanyak 170 adalah BTS 3G atau 4G. Telkomsel turut menggelar 170 BTS (70 BTS 4G, 50 BTS 3G, dan 50 BTS 2G) di akses jalan Sepaku-Penajam sepanjang 90 km.
Secara keseluruhan di Kalimantan Timur, perusahaan pelat merah ini mengaku memiliki lebih dari 5.000 BTS.
"Di Kalimantan Timur ini ada sebanyak 5.500 BTS, dan 7 BTS itu ada di perbatasan," ujar GM Network Operation Quality Management Telkomsel Regional Kalimantan, Rahmad Putra Jaya, dalam acara Media Update yang digelar Telkomsel di Balikpapan.
Dari 5.500 BTS di Kaltim itu, 1.900 merupakan BTS 4G, dan 1.800 adalah BTS 3G. Sisanya masih mengadalkan teknologi 2G.
Ada catatan khusus untuk satu BTS di kota Balikpapan yang sudah dilengkapi teknologi Massive MIMO untuk memberikan kapasitas jaringan lebih besar dan kualitas layanan lebih baik.
"Biasanya kami pasang Massive MIMO di tempat yang ramai," imbuh Rahmad.
Telkomsel mengklaim jaringan 4G miliknya sudah menjangkau 91 persen populasi di Kaltim.
Jumlah pelanggannya di provinsi tersebut mencapai 4 juta. Selain infrastruktur jaringan, Telkomsel turut menyediakan gerao GraPARI untuk layanan pelanggan.
Jumlah totalnya di Kalimantan timur ada 19 gerai. Dari angka tersebut, 3 GraPARI berlokasi di Kabupaten Kutai Kartanegara, lalu di Kabupaten Penajam Panser Utara ada satu gerai.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR