Versi mobile dari game "tembak-tembakan" ikonik besutan Activision, Call of Duty (CoD), dirilis secara global di sistem operasi Android dan iOS pada 1 Oktober lalu.
Tak butuh waktu lama, game bernama Call of Duty: Mobile tersebut dilaporkan berhasil meraup keuntungan sekitar 2 juta dollar AS (Rp 28,3 miliar) pasca satu hari game tersebut diluncurkan.
Adapun angka pendapatan ini disebut bermuara dari aktivitas para pemain CoD Mobile yang antusias melakukan in-app purchase atau pembelian item di dalam game.
Untuk diketahui, seperti kebanyakan game online lainnya, game Call of Duty: Mobile sendiri sejatinya gratis untuk diunduh dan dimainkan.
Namun, di dalamnya, pemain bisa membeli aneka item yang bersifat kosmetik, seperti baju, sepatu, topi, dan berbagai aksesori penampilan lainnya, untuk membedakan diri dari pemain lain.
Pemain juga bisa meng-upgrade senjata menggunakan kurs di dalam game (CoD Points) mereka, untuk meningkatkan tingkat akurasi senjata yang dipakai untuk bermain.
Kendati pendapatannya sudah diperkirakan, SensorTower tak memberikan informasi rinci terkait komposisi pendapatan game tersebut.
Dengan kata lain, belum diketahui berapa kontribusi pendapatan yang berasal dari aplikasi Call of Duty: Mobile versi Android maupun iOS, begitu juga versi Activision maupun Garena.
Terlepas dari itu, selain melaporkan perkiraan jumlah pendapatan game Call of Duty: Mobile, SensorTower juga mengungkap bahwa game ini sudah di-install sebanyak 20 juta kali dalam kurun waktu yang sama.
Angka pemasangan ini merupakan gabungan dari total unduhan Call of Duty: Mobile versi Activision dan Garena, sebagaimana dirangkum Ubergizmo.
Lebih lanjut, mereka juga membeberkan bahwa India menjadi negara dengan penyumbang unduhan Call of Duty: Mobile terbanyak dengan total 14 persen dari jumlah unduhan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR