Jumlah aplikasi penguntit di Android yang dapat digunakan untuk memata-matai lokasi, panggilan, hingga pesan milik pengguna lain, dilaporkan meningkat sebanyak lebih dari tiga kali lipat selama delapan bulan terakhir di 2019.
Aplikasi yang kerap disebut sebagai "stalkerware" itu melonjak sebanyak 373 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
Menurut perusahaan keamanan siber Kaspersky, ada sebanyak 37.532 pengguna yang setidaknya pernah satu kali menemukan aplikasi jenis stalkerware tersebut.
Angka ini juga meningkat sebanyak 35 persen dari tahun sebelumnya. Hasil riset Kaspersky mengungkap bahwa aplikasi ini tumbuh dengan cepat di wilayah Rusia, India, Brasil, serta Amerika Serikat.
Sementara Jerman, Italia, kawasan Inggris Raya merupakan tempat di mana aplikasi ini dapat dengan mudah ditemukan. Stalkerware memiliki sifat yang mirip dengan spyware.
Keduanya sama-sama dapat menyelinap ke dalam perangkat dan mencuri data-data milik pengguna. Perbedaannya terletak pada penggunaan.
Apabila spyware lebih mengarah ke pencurian informasi sensitif, stalkerware umumnya digunakan oleh orang-orang yang ingin menguntit pasangannya.
"Aplikasi yang dijual secara terbuka ini seringkali digunakan untuk memata-matai rekan, keluarga, atau mitra dan sangat diminati," ungkap para peneliti Kaspersky.
Menurut mereka, umumnya aplikasi penguntit dijual dengan harga berlangganan yakni sekitar 7 dollar AS (Rp 90.000) setiap bulan. Stalkerware akan bersembunyi dalam jangka waktu yang lama pada perangkat korban.
Sambil bersembunyi, stalkerware akan terus memberikan informasi terkini terkait aktivitas perangkat yang ia jangkiti.
Seperti misalnya lokasi secara real-time, aktivitas media sosial, riwayat dunia maya, hingga pesan pribadi seperti dirangkum The Next Web.
Sejumlah stalkerware bahkan memiliki kemampuan untuk mengakses mikrofon pada perangkat korban dan membuat rekaman suara untuk dikirimkan kepada orang yang membuat perintah tersebut.
Kaspersky menemukan sebanyak 518.223 kasus di mana stalkerware dapat ikut memasang spyware pada perangkat korban. Setelah terpasang, spyware biasanya menyamar menjadi aplikasi tertentu agar tidak terdeteksi dan bisa diam-diam mencuri informasi.
Source | : | The Next Web |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR