Banyak rumor berkembang yang menyatakan Grab akan mengawinkan OVO dan DANA untuk menyaingi GoPay milik Gojek.
Menanggapi kabar tersebut, Public Relation OVO Ferdyana Lie mengatakan perusahaannya tidak akan mengomentari isu atau rumor pasar.
"Mohon maaf kami tidak berkomentar atas rumor," ujar Ferdyana.
Hal Senada dikatakan DANA. "Saya tidak berkomentar soal rumor," kata CEO Dana, Vincent Iswara saat ditemui di kantor DANA.
"Saya tidak mengomentari rumor pasar," kata Chief Communications Officer DANA Chrisma Albandjar.
Rumor penggabungan bisnis DANA dan OVO dilakukan dengan membeli saham mayoritas DANA yang selama ini digenggam oleh PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) sebelum menggabungkannya dengan OVO.
Menurut salah satu sumber, langkah tersebut masih dalam tahap awal sehingga belum ada penjelasan lebih lanjut.
"Ini merupakan pertarungan antara Grab dan Gojek," ujar salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya.
Sampai saat ini, sumber tersebut enggan membeberkan nilai akuisisi saham DANA yang akan dilakukan Grab.
Finance Asia mengatakan saat ini OVO memiliki valuasi sebesar US$2,9 miliar, sementara belum ada data mengenai valuasi DANA.
Rencana ini membuat persaingan keuangan digital di Indonesia kian sengit mengingat sektor ekonomi digital di Indonesia tengah berkembang dengan potensi pasar yang cukup besar yakni 260 juta penduduk.
Ini juga menandai babak baru persaingan antara dua perusahaan rintisan skala besar Grab dan Gojek, yang masing-masing saat ini memiliki valuasi aset sebesar US$14 miliar dan US$10 miliar.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR