Nilai mata uang kripto Bitcoin (BTC) melonjak hingga Rp35 juta dalam tempo 24 saja. Nilai Bitcoin naik dari USD7500 menjadi USD10.000.
Kenaikan Bitcoin itu didorong oleh pidato Presiden Tiongkok Xi JinPing menyebutkan bahwa Tiongkok harus senantiasa mengembangkan dan memanfaatkan sejumlah peluang menggunakan teknologi blockchain.
Xi Jinping berencana untuk mempercepat pengembangan proyek teknologi dan industri blockchain. Pemerintah berencana untuk memperkuat studi standarisasi blockchain dan meningkatkan investasi di sektor tersebut sehingga memberikan dukungan psikologis terhadap para investor bitcoin.
“Kita harus menggunakan blockchain sebagai terobosan penting bagi inovasi-inovasi teknologi inti berikutnya. Kita juga harus menegaskan tujuan utama, meningkatkan investasi, fokus pada sejumlah teknologi inti dan mempercepat laju pengembangan teknologi blockchain dan inovasi industri,” kata Xi dalam pidatonya dalam sidang Komite Tetap Biro Politik Pusat Partai Komunis Tiongkok, Jumat (25/10/2019) seperti dikutip Newsweek.
Sejak 2017, Tiongkok memang melarang perusahaan bursa aset kripto beroperasi. Itu yang memaksa sejumlah perusahaan gelar tikar di sejumlah negara lain, termasuk Binance yang hijrah dari Beijing ke Malta, Eropa.
Tetapi, sejak 2014 Tiongkok memang diketahui sangat serius meneliti dan mengembangkan teknologi blockchain (asas dari aset kripto Bitcoin dan aset kripto lainnya).
Bahkan beberapa bulan yang lalu, Bank Sentral Tiongkok pun mengumumkan telah menerbitkan dan mengujicoba versi digital uang yuan yang sebagian mengggunakan teknologi blockchain.
Tentunya, kebijakan Tiongkok itu berbanding terbalik dengan mayoritas regulator dunia terkait peluncuran Libra atau mata uang digital lainnya, Pemerintah China pun mengeluarkan undang-undang baru terkait kriptografi yang akan berlaku pada awal tahun depan untuk mendukung rencana pemerintah meluncurkan mata uang digitalnya sendiri.
Mayoritas regulator dunia menilai mata uang digital tersebut bisa dengan cepat menjadi bentuk dominan pembayaran digital dan saluran untuk pencucian uang mengingat jangkauan lintas batas jaringan sosial yang sangat besar.
Analis Senior eToro Mati Greenspan mengatakan pernyataan Xi adalah dorongan yang sangat baik bagi sentimen positif ke pasar aset kripto secara global.
“Saya rasa tren naik ini berdampak pada industri kripto secara umum, karena seorang pemimpin negara besar sangat yakin menggunakan teknologi blockchain. Karena kita tahu sendiri, bahwa Bitcoin adalah pemain inti dalam industri blockchain ini,” kata Greenspan.
Didukung Bank Sentral
Bank Sentral China berencana mengeluarkan mata uang digitalnya sendiri untuk memotong biaya sirkulasi uang kertas tradisional dan meningkatkan kontrol pembuat kebijakan terhadap pasokan uang.
Undang-undang kriptografi tersebut menyatakan bahwa China mendorong dan mendukung penelitian dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kriptografi dan memastikan kerahasiaan.
Nantinya, hampir sama dengan Libra Facebook, mata uang digital China akan dapat digunakan di seluruh platform pembayaran utama seperti WeChat dan Alipay.
Mengenal Dimitri Josephine Sahertian, Instruktur Unreal Engine Kebanggaan Indonesia
Source | : | newsweek |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR