Dengan semakin tingginya minat orang-orang terhadap layanan keuangan berbasis online, tidak heran bila startup di bidang fintech (financial technology) semakin hari semakin terus menjamur saja.
Jika mengacu pada data dari OJK, tercatat sudah ada 127 startup fintech yang terdaftar di lembaga tersebut per 30 September 2019.
Nah, dari sekian jumlah startup fintech yang terdaftar tersebut, salah satu startup fintech yang memiliki layanan yang menarik adalah EmpatKali.
Didirikan oleh Jamie Camidge dan rekannya Hadi Tanzil, EmpatKali merupakan startup fintech Peer-to-Peer (P2P) Lending yang menawarkan layanan berupa cicilan untuk pembelian barang dari brand (merek) fesyen dan gaya hidup.
“Ketika konsumen membeli suatu barang melalui EmpatKali, mereka hanya perlu membayar sesuai dengan harga yang tertera di toko karena kami tidak mengenakan bunga sedikitpun untuk setiap transaksinya,” ujar Jamie Camidge selaku Chief Executive Officer dan Co-Founder, EmpatKali.
Sesuai dengan namanya yaitu EmpatKali, setiap pengguna berkesempatan mencicil barang dengan tenor sebanyak empat kali dan tanpa bunga seperti yang dijelaskan Jamie sebelumnya.
Pembagiannya, setiap pembayaran cicilan ini harus dibayarkan sebesar 25% dari total harga barang yang telah dibeli.
Jadi, misalnya membeli sebuah sepatu pria dengan harga Rp600 ribu, maka setiap pembayaran cicilannya dikenakan sebesar Rp150 ribu.
Selanjutnya, untuk tenornya sendiri, bukan dibayarkan oleh pengguna di setiap bulan setelah pembayaran pertama dilakukan.
Tetapi, pembayaran dilakukan di setiap dua minggu sejak pembayaran pertama dilakukan.
“Setelah pembayaran pertama dilakukan pengguna melalui aplikasi EmpatKali atau secara langsung di toko mitra, tiga cicilan selanjutnya akan terjadwal secara otomatis pada 14, 28 dan 42 hari kemudian setelah pembayaran pertama. Untuk pembayarannya, dapat dilakukan menggunakan virtual account atau melalui dompet digital DANA,” ucap Jamie.
Meski konsep cicilan yang diterapkan tergolong berbeda dari kebiasaan masyarakat Indonesia yang di mana melakukan pembayaran cicilan di setiap bulan, Jamie optimis bahwa konsep tersebut dapat berjalan dan menarik banyak pengguna untuk menggunakan layanan EmpatKali.
Terlepas dari itu, lantas apakah ada denda jika pembayaran cicilan telat dibayarkan oleh pengguna? Jawabannya adalah ya.
Pengguna akan dikenakan biaya keterlambatan awal sebesar Rp25.000 di mana ini diterapkan sehari setelah tanggal jatuh tempo.
Kemudian, jika pengguna belum juga melakukan pembayaran cicilan, maka akan terus ditambahkan biaya keterlambatan sebesar Rp25.000 setelah 3 hari dari biaya keterlambatan sebelumnya
Masih terkait dengan denda ini, maksimal denda keterlambatan yaitu Rp100.000 di setiap transaksi cicilan barang.
Baca Juga: Ubiklan: Layanan Iklan Luar Ruang yang Manfaatkan Kendaraan dan Orang
Model Bisnis yang Menarik
Karena tidak menarik bunga, tentunya model bisnis dari EmpatKali ini menarik untuk diketahui.
Terkait hal tersebut, dijelaskan oleh Jamie bahwa startup yang didirikannya tersebut mendapatkan keuntungan dari komisi setiap transaksi yang berhasil diselesaikan merek dengan konsumennya melalui perantara EmpatKali.
“Inilah alasan yang membuat kami tidak menerapkan bunga kepada pengguna kami,” cetus Jamie.
Selain berasal dari hal tersebut, keuntungan lain yang didapatkan EmpatKali yakni dari biaya administrasi yang dibebankan ke pengguna sebesar Rp10 ribu untuk setiap transaksi cicilan sebuah barang yang dilakukan.
Lebih lanjut, Jamie juga mengungkapkan bahwa EmpatKali mampu memberikan dampak positif bagi mitra (merek) yang bergabung dalam platformnya dalam hal terkait meningkatkan penjualan, tingkat konversi, serta memperlancar cash flow.
“Melalui kerjasama dengan EmpatKali, para merek akan mendapatkan berbagai keuntungan, seperti pengelolaan risiko kredit dan penipuan yang ditanggung oleh EmpatKali, serta pembayaran penuh untuk setiap pembelian yang akan dibayarkan secara cepat dari setiap pembelian," jelas Jamie.
"Terlebih, solusi pembayaran yang ditawarkan EmpatKali ini dapat meningkatkan performa pelaku bisnis fesyen dan gaya hidup di Indonesia, serta membangun kepuasan dan loyalitas konsumen melalui pengalaman berbelanja yang lebih baik,” tambah Jamie.
Sampai saat ini, EmpatKali telah bekerja sama dengan lebih dari 100 merek fesyen dan gaya hidup lokal ternama dan berencana untuk menggaet sekitar 1.000 merek yang ditargetkan tercapai pada akhir 2020 mendatang.
Sekadar informasi, layanan EmpatKali tersedia dalam bentuk aplikasi untuk pengguna ponsel pintar yang dapat diunduh melalui Apple Store atau Play Store.
Oh ya, untuk bisa menggunakan layanannya, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi yang di antaranya yaitu pengguna harus berusia lebih dari 21 tahun, memiliki nomor KTP dan NPWP, mempunyai kartu 3D Secured untuk transaksi online, serta memiliki pekerjaan penuh waktu dengan penghasilan minimal Rp5 juta.
Baca Juga: Petloka: Ragam Layanan Perawatan Hewan Peliharaan dalam Satu Sentuhan
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR