Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Johnny G Plate, menyebut Indonesia siap menjadi negara digital pada tahun 2035 nanti. Hal ini tidak lepas dari pembangunan infrastruktur telekomunikasi besar-besaran yang telah dan akan terus dilakukan Pemerintah Indonesia.
Keyakinan tersebut diungkapkan Johnny saat berbicara di sesi Digital Ministers Meeting yang merupakan bagian dari Internet Governance Forum 2019.
Pada acara yang berlangsung di Berlin, Jerman tersebut, hadir pejabat pemerintah dan lembaga dari Australia, Bangladesh, Chad, Costa Rica, Mesir, Prancis, Gambia, Iran, Jepang, Norwegia, Pakistan, Polandia, Lithuania, Russia, Saudi Arabia, Spanyol, Inggris, European Commission, OECD, ITU, UNCTAD, dan UNESCO.
Tantangan Indonesia membangun infrastruktur teknologi informasi sebenarnya lebih menantang dibanding negara lain. Hal ini tidak lepas dari profil geografis Indonesia yang luas dan terdiri dari 17 ribu pulau. Namun seperti sering ditekankan Presiden RI Joko Widodo, pembangunan harus mengedepankan Indonesia-sentris, artinya tidak ada lagi daerah atau pelosok yang dianaktirikan.
"Presiden kami telah menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai pusat dari agendanya. Namun kami tidak hanya membangun pelabuhan, jalan tol, atau bandara baru. Kami juga membangun jaringan serat optik, satelit multifungsi, dan base transceiver station (BTS) di seantero wilayah negeri," papar Johnny G Plate.
"Banyak provinsi, kabupaten, dan kota yang sebelumnya terbelakang sekarang mendapat manfaat dari berfungsinya ponsel dan akses pita lebar. Pada 2024 nanti, daerah-daerah terpencil di seluruh jajaran kepulauan ini akan mendapat manfaat dari internet kecepatan tinggi 10 megabyte per detik. Pembangunan infrastruktur komunikasi dan informasi besar-besaran inilah yang akan menjadikan negara kami siap menjadi negara digital pada tahun 2035," lanjut Johnny.
Indonesia: Kekuatan Digital di Masa Depan
Menurut Johnny G Plate, proyeksi Indonesia sebagai negara penting di era digital tak lepas dari pencapaian yang ada saat ini. Dengan basis pengguna internet sebesar 150 juta orang, Johnny menyebut Indonesia telah menjadi mesin digital Asia Tenggara.
Dalam ranah media sosial, Indonesia merupakan negara kelima yang paling aktif secara digital di dunia. Indonesia menjadi pasar terbesar ke-4 untuk Facebook dan Instagram. Sekitar 40% dari penduduk Indonesia tercatat aktif sebagai pengguna Whatsapp.
Indonesia juga menorehkan catatan emas dalam perkembangan ekonomi digital. Portal berita bisnis Forbes bahkan menyebut bahwa Indonesia merupakan macan ekonomi digital di Asia Tenggara berkat ukuran ekonomi digitalnya. Forbes menggambarkan ekonomi digital Indonesia sebagai "digital archipelago" yang berkembang dengan laju yang sangat kencang.
Hal ini tercermin dari nilai Indonesia ekonomi digital Indonesia yang terbesar di kawasan, yaitu 27 miliar dollar AS pada 2018. Indonesia juga mencatat pertumbuhan tercepat di kawasan, yaitu sebesar 49% sepanjang tahun 2015 sampai 2018.
Untuk mendukung misi menjadi negara digital tersebut Kominfo telah dan akan menyelenggarakan program-program keterampilan dan literasi digital demi memastikan penciptaan ekosistem ekonomi digital yang kompetitif dalam skala nasional dan global. Program-program tersebut antara lain adalah program Keterampilan Digital Dasar melalui Gerakan Digital Siberkreasi, program Keterampilan Digital Menengah melalui Digital Talent Scholarship, dan program Keterampilan Digital Lanjutan melalui Digital Leadership Academy.
Semua program tersebut melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan ekosistem, yaitu perusahaan teknologi dan telekomunikasi, sekolah, lembaga pemerintah, dan komunitas lokal.
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR