Salah satu startup e-commerce Indonesia, Tokopedia, dikabarkan bakal melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada 2020.
Laporan yang beredar menyebutkan, Tokopedia akan kembali menggelar penggalangan dana pada kuartal pertama 2020.
Funding round itu konon akan menjadi yang terakhir kali dilakukan secara privat, sebelum Tokopedia IPO.
Beberapa perusahaan internet AS, berikut para investor yang sebelumnya sudah ikut serta, dikabarkan tertarik menanam modal pada sesi penggalangan dana tersebut. Namun, nama-nama mereka belum diketahui pasti.
Jumlah dana segar yang bisa terkumpul diprediksi sebesar 1 miliar hingga 1,5 miliar dollar AS (Rp 14 triliun-Rp 21 triliun), sebagaimana dirangkum Bloomberg.
Pada Oktober lalu, CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan bahwa pihaknya mempertimbangkan untuk mendaftarkan saham di dua bursa efek, satu di lokal dan satu lagi di lokasi yang belum ditentukan.
"Dual-listing kemungkinan besar akan menjadi pendekatan kami," ujar William ketika itu.
William pun mengatakan ingin agar konsumen dan para pedagang di Tokopedia "ikut menjadi pemegang saham". "Kami sekarang sedang mencari partner yang tepat, yang percaya pada visi dan misi kami," tambahnya.
William memperkirakan startup yang didirikannya pada 10 tahun lalu itu bakal mencapai titik impas (break even point) pada 2020.
Total nilai penjualan barang (GMV) di Tokopedia diperkirakan berlipat tiga, menjadi Rp 222 triliun pada 2019. Pendapatan Tokopedia, menurut William, mengalami pertumbuhan lebih tinggi dibanding GMV.
Sementara itu, jumlah pedagang di dalamnya juga terdongkrak menjadi 6,4 juta, dari 5 juta yang tercatat pada tahun lalu.
Source | : | Bloomberg |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR