Microsoft telah mengalahkan Google, IBM, Oracle dan pesain beratnya Amazon selama proses tender yang memakan waktu hingga dua tahun.
Proyek JEDI Cloud ini diperkirakan mencapai US$10 miliar atau setara dengan Rp140 triliun untuk kurun waktu 10 tahun.
TechCrunch menulis dengan kemenangan kontrak ini, Microsoft akan menyediakan layanan infrastruktur dan platform cloud untuk operasi bisnis dan misi Pentagon.
"Strategi Pertahanan Nasional menentukan bahwa kami harus meningkatkan kecepatan dan efektivitas yang kami kembangkan dan gunakan kemampuan teknis yang dimodernisasi," kata Kepala Informasi DOD Dana Deasy dikutip dari TechCrunch.
Dalam putaran pertama tender ini, Google, IBM dan Oracle telah terdepak. Penyisihan ini menyisakan Microsoft dan Amazon dalam babak final tender.
Amazon telah dikenal dengan layanan komputasi awannya yang besar yakni Amazon Web Services (AWS).
Keputusan ini dinilai mengejutkan karena sebagian pakar menilai Amazon merupakan pelopor dan berpotensi besar untuk menang seperti dikutip Wired.
"Kami terkejut tentang kesimpulan ini. AWS adalah pemimpin yang jelas dalam komputasi awan, dan penilaian terperinci murni pada penawaran komparatif jelas mengarah pada kesimpulan yang berbeda," kata juru bicara Amazon kepada TechChrunc melalui email.
Mereka mengungkap tetap akan berkomitmen untuk terus berinovasi di medan perang digital baru di mana keamanan, efisiensi, ketahanan, dan skalabilitas sumber daya dapat menjadi perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR