Ketika mengumumkan kehadiran SoC terbarunya, yaitu Helio G90T, MediaTek juga mengumumkan bahwa Redmi Note 8 Pro merupakan ponsel pintar pertama yang menggunakannya. Hal ini memang agak langka mengingat Redmi lebih “akrab” dengan SoC Snapdragon dari Qualcomm.
Kehadiran Helio G90T cukup menarik. Sebagai SoC baru, kehadirannya membidik segmen kelas menengah yang jika dibandingkan secara spesifikasi bisa jadi pesaing terdekat Snapdragon 730G. Ditujukan untuk pemain gim, SoC ini tidak hanya kencang untuk bermain gim, tetapi juga dirancang agar penggunaan emergi baterainya efisien. Secara spesifikasi, Helio G90T berbasis Cortex-A76 untuk core kinerja dan menggunakan technology node 12 nm.
Bermain gim yang menguras kemampuan SoC digadang bakal menghasilkan suhu yang lebih tinggi. Untuk itu, Redmi Note 8 Pro telah menambahkan solusi pendingin yang diberi nama Liquid Cool. Solusi ini memang cukup bagus saat memainkan gim yang membutuhkan performa tinggi. Hal tersebut kami coba melalui memainkan PUBG Mobile dengan pengaturan grafis maksimal. Di sini memang terasa suhu yang meningkat setelah dimainkan beberapa menit. Suhu agak menurun ketika memainkan gim itu dengan detail grafis yang diturunkan.
Selain SoC, Redmi Note 8 Pro juga mengunggulkan kamera belakang yang terdisi dari empat kamera dengan resolusi maksimal 64 MP. Dengan resolusi tersebut, foto bisa dicetak sampai setinggi 3,26 meter. Redmi juga mengklaim bahwa Note 8 Pro merupakan yang pertama di Indonesia yang mengusung resolusi bersangkutan. Namun, secara default, kamera utama akan menghasilkan foto 16 MP. Untuk resolusi 64 MP, Anda mesti memilih opsi 64M yang tercantum di aplikasi kamera, Dengan resolusi itu, ukuran berkas fotonya berbeda-beda, sesuai dengan kondisi dan objek yang diambil.
Secara fisik, awalnya kami mengira kamera belakang disusun secara vertikal dalam satu bingkai. Namun, ternyata, bulatan di posisi paling bawah bukanlah kamera keempat melainkan sensor pemindai sidik jadi. Adapun kamera keempat diletakkan di sebelahnya dan berada satu bingkai dengan lampu kilat. Untuk posisi ini tidak ada masalah, hanya saja bingkai pada kamera itu sedikit menonjol. Jadi, jika meletakkan ponsel pintar dalam posisi terlentang, bingkai tersebut akan mengganjal.
Layarnya menggunakan panel IPS dengan ukuran 6,53 inci dan resolusi Full HD+. Layarnya memiliki tingkat kecerahan yang sangat baik, yaitu 500 nit, serta mendukung HDR. Ini membuat tampilannya tetap jelas dan terang ketika digunakan di luar ruangan, meski dalam kondisi yang terik. Untuk proteksi, sudah disematkan Gorilla Glass 5, tidak hanya di layar tapi juga di bagian belakangnya.
Adapun baterainya memiliki kapasitas cukup besar, yaitu 4.500 mAh. Pada pengujian menggunakan simulasi dengan PCMark for Android, baterai mampu menyuplai energi sampai sepuluh jam. Jika digunakan untuk aktivitas sehari-hari tanpa bermain gim yang intensif, daya tahan baterainya bisa seharian. Berbekal adaptor 18 watt yang disertakan, kami berhasil mengisi ulang energi baterai dari 19% ke 100% dalam waktu lebih dari 1,5 jam.
Selain itu, Redmi Note 8 Pro juga mengunggulkan NFC yang memang mulai banyak dicari. Hal tersebut menjadi nilai tambah mengingat kebutuhan akan traksaksi uang digital makin tinggi. Kehadiran NFC ini menjadi jawaban Redmi untuk banyak pihak di Indonesia yang menginginkan fitur tersebut hadir di ponsel pintar Redmi sejak beberapa waktu lalu.
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR