Perusahaan produsen smartphone asal China, Realme, mengklaim bahwa pihaknya berhasil mengirimkan sebanyak 25 juta ponsel pintar sepanjang tahun 2019.
Hal tersebut disampaikan oleh Global CEO sekaligus pendiri Realme, Sky Li, dalam sebuah presentasi saat peluncuran ponsel Realme X50 5G.
Menurut Li, pihaknya menargetkan untuk menambah jumlah pengiriman sepanjang tahun 2020 ini. Target yang ditetapkan adalah dua kali lipat dari pencapaian tahun 2019 lalu atau sekitar 50 juta smartphone.
Ia juga menambahkan bahwa target tersebut dapat tercapai jika Realme terus meluncurkan produk smartphone dengan spesifikasi menarik dan harga yang terjangkau. Selain itu, Li juga optimistis bahwa target tersebut akan dapat terpenuhi karena sejalan dengan pertumbuhan pasar gadget yang disebabkan oleh perkembangan jaringan 5G yang meroket di 2020.
Pada tahun 2019 lalu, lembaga riset Counterpoint Research memang mencatat bahwa kiprah Realme di industri smartphone meroket dengan cepat.
Berdasarkan data yang dihimpun Counterpoint Research, sejak kuartal II-2019 lalu jumlah pengiriman Realme mulai tumbuh secara signifikan, meskipun pada kuartal pertama 2019 pertumbuhannya sedikit melambat.
Karena itulah, Counterpoint Research menobatkan Realme sebagai vendor smartphone dengan pertumbuhan paling cepat pada 2019 lalu. Dirangkum Gizmochina, Realme dikenal sangat cepat dalam memperkenalkan model smartphone baru.
Tak kurang dari 17 model smartphone dijual di 20 negara. Agresivitas Realme dalam menelurkan produk juga turut diuntungkan dengan posisinya sebagai "sempalan" merek Oppo.
Artinya, dalam urusan produksi, Realme tidak harus memulai dari nol lagi sebagaimana pemain smartphone baru lainnya. Realme mewarisi beragam fasilitas yang lebih dulu dibangun Oppo yang juga berada di bawah perusahaan induk BBK Electronics.
Namun strategi pemasaran yang dilakukan Realme berbeda dari Oppo. Realme lebih mengincar jalur penjualan online meski produknya juga mudah ditemui di gerai luring.
Source | : | Gizmochina |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR