Xiaomi telah menjadikan sub-merek POCO menjadi perusahaan dan merek mandiri, tidak lagi berada di bawah Xiaomi.
"POCO F1 merupakan ponsel yang sangat populer di kalangan pengguna, dan berada di urutan teratas, bahkan untuk 2020. Kami rasa ini merupakan waktu yang tepat untuk membiarkan POCO beroperasi sendiri sekarang. Kami dengan senang mengumumkan POCO akan terlepas, menjadi merek yang mandiri," kata Wakil Direktur Xiaomi, Manu Kumar Jain seperti dikutip TechCrunch.
POCO selama di bawah Xiaomi meluncurkan ponsel F1 pada 2018 lalu di sekitar 50 pasar, termasuk Indonesia.
Merek ini fokus menggarap ponsel premium dengan harga berkisar 300 dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 4,5 juta. Sampai saat ini POCO belum memperbarui lini ponsel mereka.
Juru bicara Xiaomi mengonfirmasi kabar POCO menjadi merek independen, namun, tidak menjelaskan bagaimana struktur kepemimpinan dan siapa yang memimpin merek tersebut setelah lepas dari Xiaomi.
POCO pada 2018 memiliki sekitar 300 orang karyawan, sementara untuk sumber daya lainnya mereka berbagi dengan Xiaomi.
POCO F2
Hal itu diungkap akun Twitter @_the_tech_guy. Dia membagikan screenshoot hak cipta merek Poco F2.
Dari sana diketahui lisensi diajukan 4 Desember 2019 di Kantor Merek Dagang Cina dengan nomor registrasi 4280005. Sebelumnya Xiaomi mendaftarkan merek dagang Poco F1 di India.
Nama global dari ponsel tersebut adalah Pocophone F2, kecuali untuk pasar India, di mana ponsel tersebut akan dinamai POCO F2, mengacu pada rilis sebelumnya.
Pocophone F1 meluncur di Indonesia pada akhir Agustus 2018. Mengunggulkan kecepatan, Pocophone hadir dengan chipset kelas atas dari Qualcomm pada saat itu, yakni Snapdragon 845.
Pocophone F2 tersebut dibekali baterai 4.000mAh serta dipersenjatai RAM 6GB dengan ROM 64GB dan 128GB yang dapat diperluas hingga 256GB. F1 juga dilengkapi dengan teknologi 4G+ dan Dual Volte.
Selain soal merek dagang ini, berhembus kabar kalau Xiaomi tidak akan meluncurkan Mi 10 dan Mi 10 Pro di pasar India. Besar kemungkinan perusahaan besutan Lei Jun itu akan menggantikannya dengan Poco F2 dengan spek yang mirip.
Bila benar akan sangat menarik. Sebab Mi 10 punya spek yang cukup gahar. Mengacu bocoran, ponsel tersebut dibekali chipset Snapdragon 865 yang dipadukan dengan RAM 12 GB dan GPU Adreno 650.
Berbekalan itu bakal membuat pengalaman main game bebas lag. Syukur-syukur kalau Xiaomi membekali layarnya tidak sekadar Super AMOLED, tapi juga frame rate 120 Hz. Sehingga pengalaman ngegame makin maksimal.
Dikonfirmasi Tahun ini
utuh waktu cukup lama bagi Poco untuk mempersiapkan smartphone penerus dari Pocophone F1. Sub-brand Xiaomi ini kemungkinan akan meluncurkan Pocophone F2 tahun depan.
Kabar tersebut diungkapkan langsung oleh Alvin Tse, Head of Poco Global, melalui akun Twitternya.
"Anda akan mendengar lebih banyak kabar mengenai Poco di tahun 2020," tulis Alvin yang saat ini bertugas di Jakarta dan merangkap jabatan sebagai Country Director Xiaomi Indonesia.
Setelah mendapat berbagai macam reaksi dari pengguna Twitter, Alvin kemudian menghapus unggahan tersebut dan kembali bungkam. Hal ini tentu membuat tanda tanya besar bagi para fans Poco yang sejak peluncuran perdananya pada akhir Agustus 2018 lalu, masih menanti kehadiran penerus Pocophone F1.
Kicauan tersebut mengonfirmasi ucapan Alvin sebelumnya terkait nasib Pocophone di Indonesia. Beberapa waktu lalu Ia menegaskan bahwa Poco belum mati.
"Jadi saya jawab, Poco baik-baik saja dan masih hidup. Kami belum mati," ujar Alvin seperti dikutip BGR.
Sayang, Alvin belum mau memberikan kepastian soal ponsel berikutnya dari Pocophone. Alvin mengatakan Pocophone masih mempertimbangkan jenis produk seperti apa yang bakal diminati oleh pasar.
Dia kemudian mencontohkan Pocophone F1, yang mendapat sambutan hangat karena fokus pada kinerja perangkat dengan menggunakan SoC Snapdragon 845. Chipset ini setara dengan ponsel kelas atas saat itu, meski Poco harus mengorbankan bodi yang jadi berbahan plastik.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR