Dalam sejarah peradaban manusia, salah satu hal yang membuat manusia bisa menaklukkan seluruh penjuru bumi adalah kemampuannya dalam melakukan navigasi. Zaman dahulu, navigasi atau penentuan arah dilakukan dengan melihat benda-benda langit seperti matahari, bulan, dan bintang.
Berbasis benda-benda langit tersebut, manusia membuat alat navigasi yang lebih bisa diandalkan ketimbang hanya mengandalkan kemampuan visual. Salah satu contoh alat navigasi yang ditemukan, bahkan sebelum kompas adalah astrolabe.
Kini, sekian waktu kemudian, berkat adanya lompatan teknologi yang signifikan, navigasi bisa dilakukan dengan relatif mudah menggunakan Google Maps. Bahkan semua orang kini bisa mengakses dan menggunakan Google Maps, sepanjang memiliki ponsel pintar.
Berhubung Google Maps merupakan kumpulan foto terhadap permukaan bumi, seringkali ada hal-hal unik atau aneh yang tertangkap oleh foto tersebut. Berikut ini adalah beberapa hal unik yang pernah ditemukan di Google Maps. (Yahya Kurniawan)
Mobil Tenggelam dengan Jenazah di Dalamnya
Ini adalah salah satu hal unik terhangat karena baru terjadi bulan September 2019. Seorang pria sedang mengenang masa lalunya dengan membuka Google Maps untuk melihat-lihat lokasi tempat tinggalnya dulu di seputar Wellington, Florida. Betapa terkejutnya ketika ia melihat benda seperti sebuah mobil yang tenggelam pada danau buatan yang ada di belakang rumahnya dulu.
Ia pun segera ia menghubungi pemilik rumah yang sekarang dan singkat cerita memang benda yang terlihat di Google Maps tersebut adalah sebuah mobil. Ketika diangkat polisi, ternyata di dalam mobil itu terdapat tulang-belulang jenazah seseorang. Jenazah tersebut teridentifikasi sebagai William Moldt yang dinyatakan hilang sejak 8 November 1997.
Danau Merah Di Irak
Sebuah danau normalnya akan terlihat berwarna biru gelap atau cenderung hitam saat dilihat melalui Google Maps. Namun, sebuah danau di Irak tampak berwarna merah. Danau tersebut terletak di daerah Sadr, dekat Baghdad.
Berbagai teori bermunculan mengenainya. Ada yang mengatakan bahwa warna merah tersebut berasal dari darah hewan yang dibuang ke danau dari rumah pemotongan hewan, ada juga yang mengatakan bahwa warna merah tersebut timbul dari pengolahan limbah industri. Namun kedua teori ini tidak pernah berhasil dibuktikan.
Sampai kini belum ada penjelasan yang paling tepat dari fenomena itu. Google sendiri telah memutakhirkan Google Maps dan saat ini danau tersebut kini tampak seperti danau yang lain.
Struktur Misterius di Gurun Gobi
Gurun Gobi merupakan salah satu gurun pasir terluas di dunia, terletak di perbatasan Cina dan Mongolia. Jika ditelusuri melalui Google Maps, akan tampak bahwa ada beberapa struktur misterius di sana.
Berhubung struktur tersebut diduga kuat terletak di daerah militer Cina, otomatis menimbulkan berbagai prasangka. Ada yang mengatakan bahwa struktur misterius tersebut pastilah berhubungan dengan peta Amerika Serikat, untuk menetapkan target tertentu yang akan diserang.
Namun, nenurut Natalie Wolchover dari blog Life's Little Mysteries, struktur tersebut hanya digunakan untuk melakukan kalibrasi terhadap satelit mata-mata Cina. Hal ini juga diiyakan oleh Jonathon Hill dari Mars Space Flight Facility di Arizona State University.
The Badlands Guardian
Alam seringkali memiliki bentuk yang mirip sesuatu, misalnya Gunung Tangkuban Parahu yang bentuknya mirip perahu. Kemiripan tersebut dengan mudah bisa terlihat karena terjangkau oleh mata manusia.
Ada juga bentuk-bentuk alam yang tadinya tak terjangkau oleh mata manusia, kini berkat Google Maps menjadi terlihat jelas. Salah satunya adalah batu-batuan yang terletak di Alberta, Kanada, yang menyerupai kepala manusia. Masyarakat di sana menyebutnya The Badlands Guardian.
Sama sekali tidak ada campur tangan manusia dalam pembentukan batuan sehingga menjadi mirip kepala. Uniknya, ketika manusia membuat akses berupa jalan ke lokasi batuan tersebut, dari Google Maps terlihat seolah-olah kepala manusia itu sedang menggunakan earphone.
Pulau Sandy
Pulau Sandy merupakan salah satu hal misterius yang pernah ditemukan di Google Maps. Pulau Sandy ini pernah muncul di Google Maps, tetapi ketika benar-benar dikunjungi, pulau tersebut sama sekali tidak ada, hanya ada lautan luas. Bahkan, kedalaman dasar laut pada lokasi itu nyaris mencapai 1,5 km.
Yang pertama kali “menemukan” pulau Sandy adalah sekelompok peneliti dari Australia. Mereka sedang melakukan penelitian terhadap lempeng tektonik di sebelah timur benua Australia.
Diduga, pulau Sandy tersebut sebenarnya merupakan bagian dari gunung berapi bawah laut yang lepas ketika meletus. Karena masa jenisnya rendah, ia mengapung di permukaan laut dan terus bergerak terbawa arus.
Penulis | : | |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR