Digitalisasi telah mendisrupsi banyak hal, termasuk mengubah cara belajar. Seperti kehadiran kursus daring massal (Massive Open Online Course) sejak beberapa tahun lalu misalnya. Terbukti, cara tersebut mampu menjawab kebutuhan belajar masyarakat di era digital.
Massive Open Online Course atau MOOC adalah platform yang memungkinkan user mengikuti berbagai macam kursus daring tanpa dibatasi kehadiran fisik. MOOC sendiri merupakan kursus yang menawarkan opsi registrasi terbuka dengan silabus yang lengkap serta dua pilihan kursus yakni gratis dan berbayar.
MOOC, selanjutnya kami sebut sebagai kursus daring, menyediakan berbagai jenis kursus. Kursus tersebut mencakup topik akademik maupun keterampilan untuk pengembangan profesi. Di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Tiongkok, kursus daring semacam ini bahkan telah mengeluarkan sertifikat profesi untuk gelar Diploma, Sarjana, dan Magister.
Pasar Membesar
Saat ini, ada banyak sekali platform dan penyedia kursus daring. Salah satunya adalah Coursera, penyedia kursus daring asal Amerika dan salah satu yang terpopuler di dunia. Di Inggris ada platform bernama FutureLearn. Sementara di Tiongkok terdapat XuetangX.
Laporan dari EdSurge pada tahun 2018 menyebutkan bahwa jumlah pengguna kursus daring terbanyak ada di platform Coursera, disusul oleh XuetangX dan FutureLearn. Sampai dengan pertengahan tahun 2018, Coursera telah memiliki 30 juta pengguna.
Pada waktu yang sama, jumlah pengguna XuetangX sebanyak 9,3 juta dan FutureLearn 7,1 juta. Selain ketiga nama tersebut, masih ada platform MOOC lainnya seperti Udemy, edX, iCourse163, Udacity, dan berbagai platform yang dikembangkan oleh masing-masing negara.
Laporan bertajuk “Massive Open Online Course Market by Componen, by Course, and by User Type Global Industry Perspective, Comprehensive Analysis, and Forecast, 2018-2025” dari Zion Research memprediksi nilai pasar MOOC akan mencapai sekitar US$25,33 miliar di tahun 2025, dari yang hanya senilai US$3,61 miliar pada tahun 2018.
Asia Pasifik Tumbuh Tercepat
Menurut laporan yang sama, Asia Pasifik diprediksi akan menjadi kawasan dengan pertumbuhan kursus daring tercepat, berkat kehadiran banyak universitas dan akademi di kawasan ini. China dan India merupakan kontributor utama terhadap pertumbuhan pasar kursus daring di Asia Pasifik.
China memiliki lebih dari 460 akademi dan universitas serta telah memiliki lebih dari 3,200 kursus daring dengan lebih dari 55 juta pengguna. Sekitar 70% dari aneka kursus itu ditawarkan oleh universitas-universitas ternama di China, seperti Tsinghua University, Peking University, dan Wuhan University.
Kontribusi India pun harus diperhitungkan. Pertumbuhan pesat itu antara lain berkat inisiatif-inisiatif yang diluncurkan pemerintah India, di antaranya adalah SWAYAM, platform berbasis MOOC yang menyediakan kelas-kelas digital di daerah-daerah terpencil melalui konektivitas satelit dan internet.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR