Pertumbuhan startup di Indonesia sangat pesat. Bahkan, Indonesia menduduki urutan nomor lima dunia Startup Ranking yang mencapai rintisan 2.193 buah perusahaan per tahun 2019.
Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate saat berbicara dalam diskusi Spotlight On Indonesia Unicorns And Digital Economy Advancement: The Big Picture yang digelar di sela-sela pertemuan tahunan World Economic Forum 2020, di Davos, Swiss. Acara tersebut turut dihadiri Founder dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya, Co-founder Traveloka Albert; dan Presiden Direktur Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata.
Johnny mengatakan posisi Indonesia dalam Startup Rangking hanya kalah dari Amerika Serikat, India, dan Kanada. Posisi Indonesia mengungguli negara-negara maju lainnya seperti Jerman, Australia, Perancis, dan Spanyol yang membuntuti di urutan-urutan sesudahnya.
Indonesia tak hanya unggul dalam hal kuantitas tetapi juga tangguh dalam kualitas. Hal itu terbukti dengan munculnya empat unicorn dan satu decacorn di Indonesia.
"Valuasi pasar para decacorn dan unicorn Indonesia mendominasi dunia startup di kawasan Asia Tenggara," ujar Menkominfo dalam keterangan resminya.
Johnny juga membeberkan pengalaman pemerintah Indonesia dalam memfasilitasi dan mengakselerasi tumbuhnya pelaku usaha bisnis digital. Mulai dari program Gerakan 1000 Startup, Nexticorn, hingga memberi dukungan bagi para unicorn dan decacorn melalui instrumen pengembangan sumber daya manusia pendukung, regulasi, dan infrastruktur.
Pihaknya bahkan telah menyelesaikan pembangunan Palapa Ring sepanjang 348.416 kilometer dan mengelola 6 satelit.
Menkominfo juga memaparkan tengah menyiapkan pengaryaan 2 satelit baru. Lalu pendirian BTS baru untuk menutup blankspot sebanyak 116.982 buah sampai kuartal ketiga tahun 2019.
Dalam pengembangan sumber daya manusia, bersama ekosistem Kominfo menyelenggarakan pengembangan keterampilan digital dasar melalui gerakan nasional Siberkreasi, Digital Talent Scholarship dan Digital Leadership Academy.
Tak hanya itu, Menkominfo juga mengatakan bahwa pemerintah telah memangkas peraturan-peraturan yang menghambat atau tumpeng tindih di dalam bidang ekonomi digital.
Dukungan tersebut diberikan guna mendorong pengesahan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP) dan UU lainnya. Serta mendukung penyusunan omnibus law untuk mendorong masuknya investasi.
Negara Digital
Johnny G. Plate menyebut Indonesia siap menjadi negara digital pada 2035. Menurut Johnny, hal ini bisa dicapai dengan pembangunan infrastruktur telekomunikasi besar-besaran.
Johnny menyebut, dibandingkan negara lain, upaya Indonesia dalam membangun infrastruktur telekomunikasi relatif menantang. Pasalnya Indonesia terdiri dari 17 ribu pulau yang terbentang di seluruh negeri.
Apalagi, menurut Johnny, Presiden Joko Widodo menegaskan untuk membangun dengan cara Indonesia-sentris, artinya tidak ada lagi daerah atau pelosok yang dianaktirikan.
"Presiden telah menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai pusat dari agenda kerjanya. Namun kami tidak hanya membangun pelabuhan, jalan tol, atau bandara baru. Kami juga membangun jaringan serat optik, satelit multifungsi, dan base transceiver station (BTS) di seantero negeri," kata Johnny.
Johnny mengatakan, berkat infrastruktur telekomunikasi, ada banyak provinsi, kabupaten, dan kota yang sebelumnya terbelakang kini mendapatkan bisa mendapat manfaat dari smartphone dan akses broadband.
Bahkan, ditargetkan tahun 2024 nanti, daerah-daerah terpencil di seluruh kepulauan akan mendapat manfaat dari internet kecepatan tinggi 10 megabyte per detik (Mbps).
"Pembangunan infrastruktur komunikasi dan informasi besar-besaran inilah yang akan menjadikan negara kami siap menjadi negara digital pada tahun 2035," kata Johnny.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR