"Jadi tidak bisa ada vendor ponsel baru datang ke Indonesia, jualan produk langsung sukses. Tetapi, kesuksesan itu ditentukan dengan totalitas bagaiaman value change barang dari masih diproduksi hingga dijual," ucapnya.
"Dulu orang beli ponsel di toko tetapi sekarang bisa dimana saja dengan harga yang jauh lebih murah. Kalau harganya lebih murah orang tidak akan beli di toko," ucapnya.
Ketiga, orang Indonesia memiliki karakter untuk membaca ulasan dan membandingan ponsel baik dari blog maupun YouTube sebelum membeli ponsel. Karena itu, vendor ponsel harus meningkatkan brand awarness perusahaan dan produk-produknya di berbagai media termasuk media sosial dan YouTube.
Keempat, vendor ponsel harus memastikan pengiriman barang yang cepat, tepat dan aman sehingga meninngkatkan efisiensi perusahaan dan pengalaman pelanggan. Karena itu, Erajaya memberlakukan Omni Channel yang memungkinkan pelanggan di seluruh Indonesia bisa mendapatkan ponsel saat itu juga.
"Orang Sulawesi beli ponsel lewat online kami dan bisa diambil hari ini juga di daerahnya sana tanpa ada jeda waktu pengiriman. Ini (Omni Channel) sangat membantu dan meningkatkan pengalaman semua pelanggan kami," ujarnya.
"Kalau beli ponsel di platform lain butuh 2-3 hari untuk waktu pengiriman tetap beli di kami bisa diantar di hari yang sama," ucapnya.
Erajaya Group melalui jaringannya Erafone yang tersebar di seluruh Indonesia masih mengandalkan kehadiran toko ritel karena pembeli ponsel membutuhkan pengalaman langsung untuk melihat dan menguji coba ponselnya.
Lagipula, presentasi orang Indonesia yang belanja ponsel lewat online sekitar 10-15 persen. Kemudian, Erafone terus meningkatkan platform produk-produknya seperti perangkat wearable jam tangan pintar
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR