Global System for Mobile Communications Association (GSMA) memprediksi virus Corona Novel 2019 (2019-nCoV) yang berasal dari Wuhan, China, bisa memberikan "berkah" tak terduga bagi industri telekomunikasi.
Dampak itu adalah peningkatan penggunaan ponsel atau komputer seiring berkurangnya mobilitas pengguna akibat merebaknya wabah ini.
Pernyataan tersebut diungkapkan Head of Asia Pacific GSMA, Julian Gorman. Gorman menyebut, peningkatan ini terjadi karena adanya pembatasan perjalanan di beberapa negara akibat mewabahnya virus corona 2019. Hal ini membuat banyak orang enggan keluar dari rumah.
"Saya pikir kita akan melihat banyak orang akan lebih sedikit berpergian dan lebih memilih berkomunikasi lewat jaringan seluler dan internet. Saya pikir virus corona akan mendorong orang untuk mengadopsi penggunaan mobile," kata Gorman kepada awak media di Jakarta.
Gorman mengatakan interaksi dunia maya lewat chat atau pesan singkat juga akan melonjak dengan adanya penyebaran virus corona. Penggunaan teknologi berbasis mobile seperti pemesanan makanan dan pembayaran mobile juga akan meningkat.
"Saya pikir kita akan melihat lonjakan penggunaan SMS yang digunakan untuk saling berkomunikasi," kata Gorman.
Di sisi lain, Gorman mengatakan 5G akan memberikan keuntungan bagi orang-orang yang memutuskan untuk tidak keluar dari rumah. Ia mengatakan 5G akan memberikan berbagai teknologi baru seperti virtual reality dan augmented reality yang membuat masyarakat dapat merasa berada di lokasi tertentu meskipun ia tak sedang berada di lokasi itu.
"Di masa depan mungkin orang tinggal menggunakan headset dan sudah bisa merasakan pengalaman asli untuk berlibur ke Bali," ujar Gorman.
Nasib MWC
Merebaknya wabah virus Corona sebenarnya berdampak buruk bagi GSMA. Pasalnya banyak pelaku industri yang memutuskan untuk batal hadir di Mobile World Congress (MWC) di Barcelona yang merupakan acara tahunan terbesar milik GSMA.
Namun Gorman menyebut, MWC 2020 akan tetap berlangsung pada akhir Februari. GSMA akan mengerahkan segala upaya untuk memastikan pengunjung tidak tertular penyakit mematikan itu.
Salah satu caranya adalah dengan memberikan disinfektan secara berkala. Ada pula kampanye untuk meningkatkan kesadaran orang tentang kebersihan pribadi dan mencuci tangan mereka. Selain itu akan ada saran di pintu masuk agar panitia dan peserta satu sama lain tidak saling berjabat tangan.
"Kami akan memonitor situasi bersama pemerintah Spanyol, pemerintah Barcelona, WHO, dan penasihat lain untuk memastikan bahwa segala sistem dan protokol berjalan dengan baik," kata Gorman.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR