XL Axiata mengklaim berhasil mengungguli Indosat dan Telkomsel dalam hal pertumbuhan penetrasi ponsel pintar, proporsi pendapatan data, dan penggunaan data per pelanggan.
Pertumbuhan itu membuat XL berhasil tumbuh di atas rata-rata industri.
"XL tahun 2017 hingga 2019 tumbuh di atas pertumbuhan industri. Industri itu tiga besar operator seluler," ujar Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini kepada awak media.
Dian bahkan percaya perusahaannya bakal tumbuh lebih baik pada 2020. "2020 kita akan lebih baik dari industri, paling tidak inline dengan pasar," ujar Dian.
XL Axiata mencatat kontribusi pendapatan data mencapai 89 persen terhadap total pendapatan layanan. Pendapatan layanan data meningkat 28 persen secara year on year (YoY) dengan angka Rp20,5 triliun dari total pendapatan Rp25,1 triliun.
Proporsi pendapatan data ini lebih baik dari Telkomsel sebesar 56 persen, dan Indosat 73 persen. Pendapatan total XL berjumlah Rp25,1 naik dari Rp23 triliun pada 2018.
XL juga mencatat bisa mengungguli Telkomsel dan Indosat terkait penetrasi ponsel pintar hingga akhir 2019. XL mencatat angka 86 persen, Telkomsel 66 persen, dan Indosat 76 persen.
Nilai Net Promoter Scores (NPS) XL dan Axis pada 2019 juga terus tumbuh, sehingga memperkuat posisi keduanya di masing-masing segmen.
Rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) meningkat 9 persen dari Rp32 ribu menjadi Rp35 ribu. Hingga akhir 2019, XL Axiata tercatat 56,7 juta pelanggan, naik 11 persen dibanding 2018.
Pasang 4G di seluruh Indonesia
XL Axiata menargetkan jaringan 4G bisa menjangkau seluruh Indonesia pada 2020. Jaringan XL saat ini disebut sudah mencakup 90 persen di seluruh Indonesia.
Layanan 4G XL Axiata saat ini telah tersedia di 425 kota/kabupaten. XL mengatakan penguatan jaringan 4G dilakukan berimbang antara Jawa dan luar Jawa.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR