Shopee memastikan barang-barang asal China yang dijual di platform perdagangan daringnya tidak terkontaminasi virus corona.
"Kalau produk dari Tiongkok sudah dipastikan akan aman karena di tiap warehouse-warehouse yang terintegrasi itu dilakukan metode pembersihan yang sesuai dengan standar yang sudah ditentukan di tiap-tiap negara," ujar Marketing-Public Relations Shopee, Aditya Maulana Noverdi, kepada Antara di Jakarta.
Dengan begitu, Aditya membantah bahwa isu "barang dari China itu mengandung virus corona itu tidak benar."
Virus corona juga berdampak pada melonjaknya harga masker di sejumlah e-commerce, termasuk Shopee. Mengenai hal itu, Aditya mengatakan bahwa Shopee telah melakukan kontrol yang ketat dalam aplikasinya.
"Kalau melambungnya sangat jauh, tentu ada sanksi khusus untuk penjualnya," kata Aditya.
Lebih lanjut, menurut Aditya, Shopee bahkan membuat kampanye khusus di dalam aplikasi yang memudahkan pengguna untuk membeli produk-produk terkait dengan virus corona, misalnya vitamin c, masker dan antiseptik.
“Jadi kita bikinin satu halaman khusus yang memudahkan pengguna untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Tentu harga dari barang tersebut kita sesuaikan dengan harga pasar," ujar dia.
Satu kotak berisi 20 masker N95 dibanderol dengan harga Rp1,360 juta, yang berarti satu masker N95 dijual dengan harga Rp68 ribu. Sebelumnya, salah satu pedagang pasar Pramuka mengatakan membeli masker N95 dari distributor dengan harga Rp200 ribu per kotak dengan isi 20 masker.
Namun, sejak virus corona mewabah di China, menurut dia, banyak distributor yang menaikkan harga menjadi Rp500 ribu-Rp800 ribu per kotak.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR