Ternyata biaya akses internet di negara-negara Afrika paling mahal sedunia. The Alliance for Affordable Internet (A4AI) mengungkapkan rata-rata warga di Afrika harus menghabiskan 7,12 persen dari pendapatan mereka untuk menikmati akses internet hingga 1 GB.
Bahkan, biaya akses internet 1 GB dapat menghabiskan biaya hingga seperlima dari pendapatan bulanan. A4AI mengungkapkan hasil riset keterjangkauan internet di 136 negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Negara-negara berpenghasilan menengah, yakni Malaysia, Kolombia, India, Jamaika, Afrika Selatan, dan Ghana. Sementara, negara-negara berpenghasilan rendah, yakni Nepal, Mali, Liberia, Yaman, dan Mozambik.
Warga Chad, Kongo, harus membayar 20 persen dari gaji untuk mendapatkan akses internet 1 GB. Padahal, di negara-negara lain, akses internet terbilang cukup terjangkau.
Sebut saja, Mesir membayar 0,5 persen dari pendapatan untuk akses internet yang sama, dan Mauritius 0,59 persen dari pendapatan seperti dikutip CNN.
A4AI mengungkapkan harga akses Internet yang mahal di Afrika karena pasar yang lesu dan monopoli. A4AI merekomendasikan liberalisasi pasar dan langkah untuk meningkatkan daya saing.
Selain itu, A4AI merekomendasikan akses internet publik, seperti penyediaan wifi gratis dan tele center untuk mengisi celah pasar.
Laporan menyebut langkah ini diambil terutama di wilayah pedesaan demi memastikan masyarakat di pinggiran bisa mengakses internet serta memperoleh manfaat ekonomi dan sosial.
Menurut Dhanaraj Thakur, Direktur Riset The Web Foundation, yang diperlukan adalah kombinasi strategi dan peran pemerintah.
"Pemerintah bisa memanfaatkan dana pelayanan universal lebih baik untuk menyediakan akses di daerah-daerah yang kurang terlayani dan harus ada ruang bagi masyarakat dan kota setempat untuk juga terlibat dalam penyediaan layanan yang mereka rasa paling sesuai untuk daerah mereka," tandasnya.
Source | : | CNN |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR