Setelah diluncurkan di San Francisco, Samsung langsung mengumumkan pre-order dan hanya dalam hitungan 66 menit, stok penjualan untuk Indonesia langsung ludes. Antusiasme pengguna disebabkan oleh desain inovatif karena fisiknya yang bisa dilipat. Berbeda dengan Galaxy Fold, Galaxy Z Flip ini memiliki desain clamshell seperti feature phone dan bisa dibuka tutup dengan posisi vertikal. Kami pun berkesempatan melihat dan memegang langsung ponsel lipat tersebut. Menurut kami desain ini memang unik dan inovatif tapi dengan beberapa catatan.
Dalam konsisi terlipat atau tertutup, ponsel ini memang sangat kecil dan enak sekali digenggam. Masuk saku baju pun akan muat. Pada bodinya, ponsel menyediakan layar kecil berukuran 1,1 inci yang akan menampilkan berbagai notifikasi. Disampingnya terdapat dua kamera utama yang tersusun dalam satu frame. Pada posisi ini, pengguna pun bisa langsung menerima telepon masuk pada posisi ini. Hanya saja, untuk suaranya hanya bisa didengar melalui speaker phone. Selain itu, pengguna juga tetap bisa menggunakan kamera dan layar tersebut bisa berfungsi sebagai viewfinder. Namun fitur ini berfungsi saat pengguna hendak selfie saja.
Ketika dibuka, ponsel ini memiliki dimensi layaknya smartphone pada umumnya dengan ukuran 6,7 inci. Lekukan layar dibagian tengah sangat lentur dan elastis. Samsung menyebutkan bahwa layarnya ini menggunakan bahan dari kaca khusus yang super tipis. Dengan ketipisan yang dimilikinya ini, bahan ini jadi mirip dengan plastik. Meski tipis, Samsung mengklaim layarnya sanggup bertahan hingga ratusan kali ditekuk dalam satu hari atau sekitar hingga 5 tahun penggunaan. Saat kami perhatikan, lekukannya masih sedikit terlihat pada layar bagian depan meski ini hanya kelihatan ketika diamati secara khusus. Sedangkan pada sisi bodi belakang, Samsung menggunakan engsel yang menampilkan tulisan Samsung.
Dengan konsep lipat ini, Samsung menggunakan user interface yang berbeda. Dengannya, beberapa aplikasi akan menyesuaikan dengan tampilan saat layar sedang dilipat. Misalnya ketika layar di lipat pada posisi 90 derajat, tampilan aplikasi kamera akan terpisah menjadi dua. Layar pertama menampilkan viewfinder atau preview, sedangkan layar kedua menampilkan fungsi tombol navigasi. Namun ini hanya berlaku pada beberapa aplikasi saja. Dengan mengatifkan fitur Multi-Active Window, pengguna dapat membaca sebuah artikel pada layar bagian atas, dan membuka situs lain melalui layar bagian bawah.
Jika melihat dari sisi harga, Galaxy Z Flip dibanderol lebih mahal dibanding Galaxy S20 Ultra yang menggunakan spesifikasi paling tinggi. Hal ini dikarenakan penggunaan layar khusus pada Z Flip yang memang merupakan komponen paling mahal di ponsel tersebut. Untuk harga Samsung Galaxy S20 Ultra dijual dengan harga Rp18.499.000, sedangkan Galaxy Z Flip dibanderol dengan harga Rp21.888.000.
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR