Ponsel layar lipat Samsung Galaxy Z Flip resmi masuk Indonesia. Sesi pemesanan awal (pre-order) dibuka sesaat setelah peluncuran global pada 12 Februari lalu.
Diketahui, Galaxy Z Flip masuk Indonesia dengan mengantongi angka Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 46,18 persen.
Namun, TKDN tersebut diperoleh dari jalur software, bukan hardware seperti kebanyakan ponsel Samsung lainnya. Ini adalah smartphone kedua Samsung yang masuk ke Indonesia melalui jalur TKDN software.
Sebelumnya, ponsel layar lipat Galaxy Fold juga menggunakan cara yang sama. Product Marketing Samsung Electronics Indonesia, M. Taufiq Furqan mengatakan, jalur ini dipilih karena semua ponsel lipat buatan Samsung masih diproduksi di Korea Selatan. Sebab, perakitan smartphone mutakhir ini cukup kompleks sehingga tidak semua pabrik Samsung mampu melakukannya.
"Di Vietnam kita bikin pabrik sangat besar, hampir seluruh dunia sourcing-nya dari Vietnam. Tapi untuk (ponsel) foldable kami masih made in Korea semuanya karena sulit membuatnya," jelas Taufiq di acara Preview Galaxy Z Flip di Jakarta Pusat.
Selain perkara produksi, harga Galaxy Z Flip sudah memenuhi kriteria jalur TKDN software. Sebab, Galaxy Z Flip dijual Rp 21.888.000 di Tanah Air.
Hal itu tercantum dalam Peraturan Menteri Perindustrian No. 65 tahun 2016 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam (Handheld), dan Komputer Tablet, pasal 23 ayat 1.
Disebutkan bahwa salah satu syarat pemenuhan TKDN software adalah memiliki harga Corst, Insurance, and Freight (CIF) minimal senilai Rp 6 juta.
Artinya, smartphone yang dibanderol di atas Rp 6 juta bisa menggunakan jalur software agar bisa mengantongi TKDN. Pemerintah mematok nilai minimal TKDN sebesar 30 persen.
"Kami kebanyakan pakai software dari Samsung sendiri," klaim Taufiq.
Untuk smartphone flagship Samsung lainnya, Taufiq mengatakan tetap menggunakan jalur TKDN hardware. Produk-produk tersebut dirakit di pabrik Samsung yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat.
Jalur software disebut-sebut banyak dipilih vendor smartphone untuk membawa perangkat flagship ke Indonesia karena bobot aspek aplikasi lebih besar.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR