Automation atau otomatisasi tak jarang mengundang ketakutan sebagian orang karena mereka khawatir teknologi ini akan membuat mereka terpinggirkan. Namun ada pula yang menyambut gembira inisiatif automasi pekerjaan karena kerap otomatisasi justru menjadi katalisator perubahan.
Ketersediaan tool digital untuk tugas-tugas administratif Human Resources (HR) memungkinkan para profesional di bidang SDM menjalankan tugasnya dengan lebih produktif dan memungkinkan Departemen HR berperan lebih strategis dalam organisasi.
Berikut 7 proses HR yang dapat Anda otomatisasi:
Sistem HR otomatis dapat memberikan insight terkait rekrutmen yang mungkin belum pernah ada sebelumnya; mengukur kesuksesan proses; dan menentukan area-area yang perlu diperbaiki demi standar karyawan yang lebih baik di masa depan. Waktu rekrutmen pun bisa lebih efisien, dan jaringan talenta akan lebih luas.
Proses onboarding karyawan baru cukup memakan waktu dan terdiri dari banyak aspek administratif dasar. Automasi terhadap aspek-aspek tersebut akan menyederhanakan proses dan memudahkan karyawan baru memasuki organisasi baru.
Dengan proses yang terotomatisasi, performance metric secara terus menerus di-update dan tim manajemen dapat memperoleh informasi real time dan terbaru tentang kinerja semua karyawan. Selain memudahkan identifikasi area yang bermasalah, sistem ini juga dapat memberikan evaluasi yang lebih akurat bagi karyawan, termasuk info pencapaian target.
Timesheet checking otomatis dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi potensi kesalahan, misalnya salah menghitung jam kerja. Proses koleksi dan validasi data akan lebih cepat dan tim HR tidak perlu meng-update data karyawan secara manual. Karyawan pun bisa lebih mudah memeriksa waktu kerjanya.
Real-time analytics membantu perusahaan dan karyawan tahu target dan sampai di mana capaian karyawan untuk bisa memperoleh performance reward hanya dengan mengeklik mouse atau via aplikasi mobile. Karyawan juga dapat dengan mudah mengakses informasi remunerasi.
Payroll bisa menjadi mimpi buruk bagi staf HR yang harus melakukan, antara lain, pengelolaan compliance dan menarik informasi dari berbagai sistem legacy. Sistem HR dan Payroll terintegrasi dapat meringankan beban staf HR melalui pengurangan pekerjaan-pekerjaan administratif. Sistem digital juga dapat melindungi dan mengamankan data.
Menghitung dan menyetujui permohonan cuti secara manual bukan pekerjaan mudah karena staf HR harus memeriksa leave balance, meminta persetujuan atasan, dan mencatatnya untuk perhitungan gaji. Dengan sistem yang terotomatisasi, semua proses tersebut berjalan otomatis, dan mengurangi potensi surat permohonan cuti terselip di kotak Inbox surel
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR