Sebuah Infobrief dari IDC mengatakan bahwa pada tahun 2024, generasi baru dari para developer (pengembang) yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low-Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik.
Para pengembang ini yang nantinya akan berkontribusi untuk mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri.
Mark Weaser selaku Vice President OutSystems Asia Pasifik mengatakan “Low-code memberikan para pengembang ini (generasi baru) potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna.”
Mark juga menambahkan bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen di seluruh dunia.
Aplikasi secara fundamental telah merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin sehari-hari, mulai dari belanja, pengiriman makanan, mencari moda transportasi hingga kegiatan perbankan.
“Pengalaman konsumen akan menjadi lebih cepat dan intuitif, terutama ketika kebutuhan konsumen sudah sampai ke taraf integrasi UX dan UI yang tanpa batas pada aplikasi yang mereka gunakan” terang Mark.
Lima Tren Utama
Dengan banyaknya generasi baru di masa depan, Outsystems pun memprediksi tren yang akan terjadi di kalangan developer yang khususnya berada di wilayah Asia Pasifik.
Kelima tren tersebut di antaranya:
1. Inovasi Baru Akan Dipercepat Menggunakan Platform Low-Code
Organisasi akan mencari cara untuk berinovasi, mendobrak kubu-kubu dan menurunkan biaya. Platfrom low-code merupakan salah satu teknologi yang bisa membantu organsasi mencapai itu semua.
“Dalam memfasilitasi inovasi, banyak yang menggunakan platform low-code guna dengan cepat mentransformasi ide menjadi prototipe, Minimum Viable Products (MVPs), dan bahkan aplikasi secara keseluruhan. Menulis kode yang kompleks akan menjadi tidak penting lagi dan Low code akan dilihat sebagai perangkat utama menuju transformasi digital” ujar Mark.
Jika perusahaan-perusahaan sudah memanfaatkan platform low-code, mereka dapat mendayagunakan para pengembang untuk memperkaya pengalaman guna menemukan kekayaan kemampuan aplikasi mereka sambil mengakselerasi kecepatan waktu pengembangan dan kemampuan mereka memenuhi kebutuhan bisnis.
2. Low-Code Akan Dilihat sebagai Perangkat Utama Transformasi Digital
Seiring dengan transformasi digital menjadi agenda utama, banyak organisasi terpaksa menggunakan teknologi secara strategis dan memanfaatkan kesempatan digital.
Banyak organisasi berupaya mengoptimalkan segalanya, dari efisiensi operasional hingga pengalaman para konsumen, namun demikian terdapat kebutuhan akan wadah yang mengubah ide-ide cemerlang ini menjadi penghasil pendapatan.
Sehingga, kecepatan dalam implementasi menjadi sangat penting. Dengan mengingat hal ini, banyak perusahaan harus mulai menggunakan platform low-code yang menawarkan perputaran bisnis yang cepat dalam pengembangan aplikasi, namun juga memberikan rasa kepemilikan.
Platform Low-Code menghapus kebutuhan akan kode yang rumit dan kepastian akan kesesuaian aplikasi dengan perangkat keras, skalabilitas atau aspek-aspek lainnya dalam pengembangan aplikasi secara tradisional yang banyak menyita waktu.
“Platform ini sebagai gantinya, memberikan keleluasaan waktu dan sumber daya bagi banyak organisasi untuk fokus pada inovasi, sehingga melancarkan transformasi digital” cetus Mark.
3. Teknologi AI akan Memberdayakan Para Pengembang Tradisional dan Pemula
AI adalah sebuah pembeda kompetitif saat ini, walau dalam low-code, di mana bisa membantu secara cerdas dalam proses pengembangan.
Platform ini juga memungkinkan para pengembang tradisional dan pemula untuk menambahkan teknologi AI ke aplikasi mereka dengan pede - tanpa dibutuhkan pengalaman data science.
Platform ini memberdaya para pengembang tradisional untuk mendapat masukan yang cepat dan insight terhadap isu-isu aplikasi yang potensial sehingga mereka dapat mencegah masalah-masalah yang mungkin timbul akibat kinerja aplikasi, yang berhubungan dengan data dan lainnya.
Bagi para pengembang pemula, AI berperan sebagai mentor yang memonitor dan memberikan panduan dalam proses pengembangan.
4. Strategi Enterprise dan IT Low-Code Akan Bermunculan
Karena adopsi low code yang kerap bersifat taktis, hal ini mendorong perusahaan untuk menggunakan strategi penerapan.
Hal itu guna memfasilitasi proses inovasi yang lebih cepat dan juga sadar bahwa fondasi paling aman adalah sebuah enterprise grade low-code platform yang terukur dan dapat beradaptasi dengan perubahan kebutuhan perusahaan seiring makin banyak nya perusahaan yang menggunakan platform semacam ini.
5. Lebih Banyak Perusahaan Mempercayai Low-Code untuk Aplikasi-Aplikasi Inti dan Bersifat Kritis
Sejumlah organisasi kini telah banyak yang menggunakan low-code dalam mengembangkan berbagai jenis aplikasi.
Namun demikian, masih ada pula organisasi yang masih ragu dalam menggunakan low-code untuk mengembangkan aplikasi core dan bermisi kritis karena kekhawatiran mereka atas beberapa faktor.
Faktor tersebut seperti skalabilitas, manajemen beban kerja dan kemampuan low-code dalam mendukung keamanan, kepatuhan peraturan dan kebutuhan volume transaksi.
“Kami paham bahwa mengadopsi solusi – solusi low code bisa menakutkan. Namun pada akhirnya, low-code dapat membantu banyak organisasi dalam memenuhi kebutuhan perusahaan dalam membuat program dan pengembangan aplikasi dengan cepat, sembari mengurangi beban berat yang biasanya datang dari pengkodean dari bawah ke atas. Kualitas-kualitas ini lah yang menjadikan platform low code efisien dan efektif dalam membantu pengembangan aplikasi perusahaan,” pungkas Mark.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR