Huawei masuk dalam entitas berbahaya di Amerika Serikat sehigga layanan Google tidak boleh beroperasi dalam smartphone Huawei.
Meski layanan seluler Google tidak ada di ponsel Huawei, namun ternyata perangkat lunak itu masih dapat dipasang dengan mudah. Mungkin ini juga berfungsi pada ponsel Honor.
Seperti yang dilansir dari GSM Arena, pengguna memerlukan aplikasi Chat Partner. Aplikasi ini memiliki kapasitas 147 MB. GSM Arena menunjukkan ini adalah metode tidak resmi.
Setelah menjalankan aplikasi, pengguna harus mengetuk Detect Device, lalu Repair Now dan akhirnya aktifkan setelah jendela Device Administrator muncul. Matikan dan nyalakan ulang ponsel dan Google Play Store siap dan berfungsi.
Masuk ke akun Google dan pengguna bisa melanjutkan aktivitasnya di perangkat lunak. Pengguna bisa menghapus aplikasi Chat Partner.
GSM Arena mencoba ini pada Huawei P40 Lite dan itu bekerja. Namun, ketika mengujinya pada Huawei Mate 30 Pro, GSM Arena dihadapkan dengan kesalahan tidak bersertifikat.
Namun, perangkat yang digunakan GSM Arena adalah unit ulasan awal, sehingga perangkat keras ritel mungkin berperilaku berbeda. Ada laporan yang berfungsi pada Mate 30 Pro serta Huawei Y7p.
Namun, perlu diketahui, ini adalah cara tidak resmi untuk memasang layanan Google Play di ponsel Huawei dan tidak jelas berapa lama metode ini akan terus bekerja.
Dilarang AS
Presiden AS Trump telah menandatangani undang-undang yang akan melarang operator telekomunikasi di Amerika serikat (AS) menggunakan dana pemerintah untuk membeli peralatan jaringan Huawei dan ZTE.
“Undang-undang ini akan melindungi infrastruktur telekomunikasi kita. Ini akan melarang penggunaan dana federal untuk membeli peralatan dari perusahaan tertentu yang menimbulkan ancaman keamanan nasional,” ujang Gedung Putih, dikutip dari laman Gizchina.
Selain itu, undang-undang mengharuskan Komisi Komunikasi Federal (FCC) untuk mengembangkan skema pembayaran untuk operator lokal. Dana ini diperlukan agar mereka dapat menghapus peralatan Huawei dan ZTE dari jaringan mereka.
Namun, RUU tersebut menimbulkan ketidakpuasan di antara para operator AS karena sekitar 25 persen dari perusahaan anggota asosiasi menggunakan peralatan Huawei atau ZTE.
Alasannya adalah peralatan Huawei atau ZTE lebih murah dan memiliki kinerja yang lebih baik.
Meskipun pemerintah AS menyiapkan dana 1 miliar dolar AS untuk membantu jaringan telekomunikasi pedesaan mengganti peralatan Huawei dan ZTE, uang itu tidak cukup. Hal ini menjadi alasan utama di balik ketidakpuasan dan protes operator.
Juru bicara Huawei sebelumnya menyatakan bahwa "penggantian" peralatan Huawei akan memakan waktu lebih lama dari yang dikira, yang berisiko layanan buruk kepada sejumlah pelanggan.
Selain itu, RUU tersebut dinilai juga dapat menghadirkan masalah keuangan bagi penyedia komunikasi nirkabel lokal. Beberapa operator lokal ini akan kesulitan menyesuaikan diri dengan era pasca-Huawei / ZTE.
Source | : | GSM Arena |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR