Startup penyedia solusi digitalisasi UMKM (Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah), Youtap Indonesia, mencatat bahwa adanya kenaikan transaksi non tunai di platformnya.
Tren kenaikan penggunaan alat pembayaran non tunai ini mencapai 129%, tercatat dari tanggal 16 hingga 22 Maret 2020.
Herman Surharto, CEO Youtap Indonesia mengatakan, “Seminggu setelah pemerintah mengumumkan kasus positif Covid-19 pertama di Indonesia dan mengeluarkan himbauan untuk mengurangi aktifitas di luar rumah, tren transaksi non tunai pada merchant kami menunjukkan kenaikan positif. Dari total merchant yang tetap aktif beroperasi, 65% diantaranya sudah tidak menerima pembayaran tunai dan beralih ke sistem pembayaran non tunai.”
Selain tren transaksi non tunai yang naik, data juga mencatat terjadinya perubahan kebiasaan konsumen dalam berbelanja.
Pada hari biasa, transaksi paling banyak terjadi pada jam makan siang, sekitar pukul 12.00 WIB, dan jam pulang kantor sekitar 17.00 WIB.
Sedangkan saat wabah COVID-19, 42% konsumen lebih memilih untuk menghindari jam-jam ramai tersebut dan mulai berbelanja pada jam-jam yang biasanya sepi, seperti jam 15.00 WIB.
Meski demikian, data internal Youtap juga menunjukkan adanya penurunan aktivitas merchant yang cukup signifikan, terutama bagi merchant yang bergerak di bidang jasa seperti laundry, bengkel, toko baju, dan restoran.
Hal ini dikarenakan masyarakat cenderung membatasi aktifitas di luar rumah selama pandemi Covid-19 berlangsung.
“Kendati terjadi penurunan, secara keseluruhan traffic/tingkat transaksi hanya turun 9%. Artinya, kebiasaan berbelanja pelanggan merchant Youtap tidak mengalami banyak perubahan. Pasalnya, kami menemukan merchant yang tetap beroperasi malah mengalami kenaikan jumlah transaksi dua kali lipat dari biasanya,” terang Herman.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR